Wong Kalang, Suku yang Dianggap Hina tapi Jadi Andalan Perang Kerajaan Majapahit

Jum'at, 28 Januari 2022 - 05:01 WIB
Semakin besarlah jarak di antara mereka dan masyarakat umum. Sebab dalam sistem kasta, orang yang tidak berkasta tidak boleh berhubungan dengan orang yang berkasta, sekalipun itu orang dari kasta terendah (Sudra).

Kendati demikian, hubungan kerja tetap terjalin sesekali. Namun, karena karakter orang Kalang yang keras, liar, dan berbahaya, sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Antara lain pembangkangan orang Kalang, sebagaimana tertulis dalam penelitian Hery Santoso. Dikisahkan dalam buku Perlawanan di Simpang Jalan: Kontes Harian di Desa-Desa Sekitar Hutan di Jawa (2004), orang Kalang melakukan aksi penebangan kayu secara liar. Baca: Tongkat Sakti Sunan Bonang Ubah Pohon Jadi Emas dan Keluarkan Mata Air.

Pada era Majapahit, komunitas Kalang ditugaskan untuk menjaga hutan agar tidak kemasukan penyusup yang membahayakan kerajaan. Alasannya, orang Kalang dianggap sakti.

Selain itu, dengan kesaktiannya, mereka juga dipekerjakan sebagai pembuat candi. Konon, Wong Kalang mampu mengangkat batu yang sangat besar. Ketika berperang melawan suku Dayak yang dikenal sakti pun Majapahit banyak membawa tentara Kalang, sehingga akhirnya memperoleh kemenangan besar. Baca Juga: Keteladanan Sunan Muria, Walisongo Termuda yang Mengakulturasi Budaya Jawa dan Islam.

Dengan jasa-jasa ini, Majapahit memberikan kaum ini penghargaan. Namun lantaran sifat liarnya, penghargaan tersebut kemudian dicabut. Masyarakat Kalang kemudian kembali dilepas ke hutan. Mereka beranak pinak di sana, hingga akhirnya satu per satu keluar dari hutan dan membaur dengan warga lokal di Jawa.

Sumber:

wikipedia

diolah dari berbagai sumber
(nag)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content