13 Sekolah di Pelosok Kabupaten Lutra Direnovasi Tahun Ini
Kamis, 11 Juni 2020 - 22:20 WIB
MAKASSAR - Sebanyak 13 sekolah di pelosok Kabupaten Luwu Utara (Lutra) akan direnovasi pada tahun ini. Belasan sekolah itu tersebar di dua kecamatan terpencil. Adapun renovasi dilakukan melalui Program Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana dari Kementerian PUPR Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara, Jasrum, menyebut 13 sekolah itu masing-masing yakni 12 di Kecamatan Seko dan satu di Kecamatan Rampi. Teknis program itu sudah dibahas dalam pertemuan antara Satker Kementerian PUPR Pendidikan dan Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, Kamis (11/6/2002).
"Jika tahun kemarin kita dapat sembilan sekolah yang direnovasi, maka tahun ini 13 sekolah di antaranya; UPT SDN 077 Pewaneang, UPT SDN 070 Bana, UPT SDN 076 Amballong, UPT SDN 084 Malimongan, UPT SDN 069 Padang Balua, UPT SDN 068 Parahaleang, UPT SDN 064 Eno, UPT SDN 067 Lengkong, UPT SDN 085 Rantedanga, UPT SMPN 5 Seko, UPT SMPN 2 Seko, UPT SDN 084 Sipulung, dan UPT SDN Dodolo Rampi," papar Jasrum.
Jodie Prayogo selaku Pelaksana Teknis Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Sulsel menyatakan pihaknya akan bekerja keras, cepat dan tepat.
"Hari ini kami bertemu sekaligus pamit pada ibu bupati, sebab besok kami akan ke Seko untuk memulai kegiatan dengan prinsip kerja keras, cepat, dan tepat bersama PT. Hagitasinar Lestari Megah sebagai pelaksana dengan jangka waktu 270 hari kalender. Program rehabilitasi dan renovasi ini bersumber dari APBN T.A 2020 dengan nilai Rp.34,2 Miliyar," terang Jodie.
Sementara itu ucapan terima kasih disampaikan orang nomor satu di Luwu Utara , Indah Putri Indriani. Musababnya pada tahun ini menjadi tahun kedua Lutra mendapat program yang sama dari Kementerian PUPR Pendidikan.
"Saya atas nama pribadi dan Pemda mengucapkan terima kasih pada Kementerian PUPR Pendidikan karena ternyata tahun ini program di Seko tetap jalan. Mungkin ke depan kami berharap tidak hanya di daerah 3T, tapi juga bisa diintervensi untuk daerah-daerah tertentu yang memang membutuhkan infrastruktur pendidikan yang lebih memadai."
"Bukan kami tidak bersyukur, hanya saja kita tetap meminta untuk daerah yang membutuhkan," pungkas bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu Utara, Jasrum, menyebut 13 sekolah itu masing-masing yakni 12 di Kecamatan Seko dan satu di Kecamatan Rampi. Teknis program itu sudah dibahas dalam pertemuan antara Satker Kementerian PUPR Pendidikan dan Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, Kamis (11/6/2002).
"Jika tahun kemarin kita dapat sembilan sekolah yang direnovasi, maka tahun ini 13 sekolah di antaranya; UPT SDN 077 Pewaneang, UPT SDN 070 Bana, UPT SDN 076 Amballong, UPT SDN 084 Malimongan, UPT SDN 069 Padang Balua, UPT SDN 068 Parahaleang, UPT SDN 064 Eno, UPT SDN 067 Lengkong, UPT SDN 085 Rantedanga, UPT SMPN 5 Seko, UPT SMPN 2 Seko, UPT SDN 084 Sipulung, dan UPT SDN Dodolo Rampi," papar Jasrum.
Jodie Prayogo selaku Pelaksana Teknis Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Sulsel menyatakan pihaknya akan bekerja keras, cepat dan tepat.
"Hari ini kami bertemu sekaligus pamit pada ibu bupati, sebab besok kami akan ke Seko untuk memulai kegiatan dengan prinsip kerja keras, cepat, dan tepat bersama PT. Hagitasinar Lestari Megah sebagai pelaksana dengan jangka waktu 270 hari kalender. Program rehabilitasi dan renovasi ini bersumber dari APBN T.A 2020 dengan nilai Rp.34,2 Miliyar," terang Jodie.
Sementara itu ucapan terima kasih disampaikan orang nomor satu di Luwu Utara , Indah Putri Indriani. Musababnya pada tahun ini menjadi tahun kedua Lutra mendapat program yang sama dari Kementerian PUPR Pendidikan.
"Saya atas nama pribadi dan Pemda mengucapkan terima kasih pada Kementerian PUPR Pendidikan karena ternyata tahun ini program di Seko tetap jalan. Mungkin ke depan kami berharap tidak hanya di daerah 3T, tapi juga bisa diintervensi untuk daerah-daerah tertentu yang memang membutuhkan infrastruktur pendidikan yang lebih memadai."
"Bukan kami tidak bersyukur, hanya saja kita tetap meminta untuk daerah yang membutuhkan," pungkas bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
(tri)
tulis komentar anda