Hingga Kamis Pagi Ribuan Rumah Warga Pekalongan Masih Terendam Banjir
Kamis, 20 Januari 2022 - 08:50 WIB
PEKALONGAN - Banjir akibat luapan Sungai Bremi yang menerjang wilayah Perkampungan Pasirsari, dan Tirto, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Rabu (19/1/2022). Hingga Kamis (20/1/2022) pagi masih menggenangi ribuan rumah warga.
Ribuan rumah warga terendam banjir, bahkan ketinggian air ada yang mencapai satu meter. Banjir dipicu oleh jebolnya tanggul, dan hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut selama 12 jam.
Hujan lebat masih mengguyur kawasan tersebut hingga Rabu (19/1/2022) tengah malam. Selain Sungai Bremi, sejumlah sungai airnya juga meluap, yakni Sungai Sengkarang, Sungai Welo, dan Sungai Loji.
Jebolnya tanggul Sungai Sengkarang, mengakibatkan empat titik di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto terendam banjir. Selain Kecamatan Wonokerto, banjir juga terjadi di Kecamatan Tirto, dan Kecamatan Wiradesa.
Derasnya air banjir, membuat warga tak sempat menyelamatkan perabotan rumah tangganya, hingga mengalami kerusakan parah. Sejumlah tempat ibadah juga terendam lumpur. Sebagian warga masih bertahan di rumahnya, dan kondisinya kesulitan melakukan aktivitas seperti bekerja atau memasak karena semua terendam.
Kondisi itu diakui oleh salah satu warga, Eni yang hampir sebagian rumahnya terendam banjir. "Pagi ini belum bisa memasak untuk mekan, karena memang tidak ada penjual sayur yang berjualan," ungkapnya, Kamis (20/1/2022).
Ribuan rumah warga terendam banjir, bahkan ketinggian air ada yang mencapai satu meter. Banjir dipicu oleh jebolnya tanggul, dan hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut selama 12 jam.
Hujan lebat masih mengguyur kawasan tersebut hingga Rabu (19/1/2022) tengah malam. Selain Sungai Bremi, sejumlah sungai airnya juga meluap, yakni Sungai Sengkarang, Sungai Welo, dan Sungai Loji.
Baca Juga
Jebolnya tanggul Sungai Sengkarang, mengakibatkan empat titik di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto terendam banjir. Selain Kecamatan Wonokerto, banjir juga terjadi di Kecamatan Tirto, dan Kecamatan Wiradesa.
Derasnya air banjir, membuat warga tak sempat menyelamatkan perabotan rumah tangganya, hingga mengalami kerusakan parah. Sejumlah tempat ibadah juga terendam lumpur. Sebagian warga masih bertahan di rumahnya, dan kondisinya kesulitan melakukan aktivitas seperti bekerja atau memasak karena semua terendam.
Kondisi itu diakui oleh salah satu warga, Eni yang hampir sebagian rumahnya terendam banjir. "Pagi ini belum bisa memasak untuk mekan, karena memang tidak ada penjual sayur yang berjualan," ungkapnya, Kamis (20/1/2022).
tulis komentar anda