Swab Massal Ilegal Buruh Pabrik Mie Gresik Dibubarkan Dinkes
Rabu, 19 Januari 2022 - 23:41 WIB
GRESIK - Tempat Swab di Kompleks Ruko Terminal Bunder, Gresik, Jawa Timur, dibubarkan. Dinas Kesehatan Gresik menilai tempat Swab itu ilegal alias tidak punya izin.
Tes Swab tanpa izin itu digelar oleh perusahaan outsourching Mojokerto. Ada sebanyak 697 orang yang melakukan tes Swab ilegal. Mereka ini rencannaya, akan dipekerjakan di pabrik mie instan Gresik, setelah melakukan serangkain tes.
Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengatakan, sempat kaget adanya Swab Antigen yang digelar tidak di tempat layanan kesehatan. Malah bertempat di ruko Terminal Bunder.
“Tidak pernah ada seperti ini, massal tanpa pemberitahuan. Kaget kok ada dari luar Gresik menggelar Swab Antigen masal di sini tanpa pemberitahuan,” katanya, Rabu (19/20/2022).
Husna sendiri mengaku keheranan terkait aktivitas tersebut. Pasalnya, tes Swab massal yang jumlahnya ratusan hanya dilayani oleh dua orang tenaga medis. Sebab idealnya, harus dilayani empat hingga lima tenaga medis.
“Kenapa tes Swab massal harus izin, karena kalau ada yang positif pihak pemerintah bisa malakukan tracing,” paparnya.
Husa menjelaskan, jika saja sebelumnya pihak perusahaan outsourching meminta izin, kemungkinan besar pihaknya akan menfasilitasi. Ditambah, kondisi saat ini memang masih rawan penyebaran Covid-19.
Tes Swab tanpa izin itu digelar oleh perusahaan outsourching Mojokerto. Ada sebanyak 697 orang yang melakukan tes Swab ilegal. Mereka ini rencannaya, akan dipekerjakan di pabrik mie instan Gresik, setelah melakukan serangkain tes.
Kadinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengatakan, sempat kaget adanya Swab Antigen yang digelar tidak di tempat layanan kesehatan. Malah bertempat di ruko Terminal Bunder.
“Tidak pernah ada seperti ini, massal tanpa pemberitahuan. Kaget kok ada dari luar Gresik menggelar Swab Antigen masal di sini tanpa pemberitahuan,” katanya, Rabu (19/20/2022).
Husna sendiri mengaku keheranan terkait aktivitas tersebut. Pasalnya, tes Swab massal yang jumlahnya ratusan hanya dilayani oleh dua orang tenaga medis. Sebab idealnya, harus dilayani empat hingga lima tenaga medis.
“Kenapa tes Swab massal harus izin, karena kalau ada yang positif pihak pemerintah bisa malakukan tracing,” paparnya.
Husa menjelaskan, jika saja sebelumnya pihak perusahaan outsourching meminta izin, kemungkinan besar pihaknya akan menfasilitasi. Ditambah, kondisi saat ini memang masih rawan penyebaran Covid-19.
tulis komentar anda