New Normal, Gunungkidul Siap Buka Empat Kawasan Wisata
Rabu, 10 Juni 2020 - 18:45 WIB
GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata Gunungkidul mulai ancang-ancang membuka sejumlah tempat wisata di wilayahnya. Sebelum benar-benar dibuka, dinas menyimulasikan prosedur penerapan atau protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan empat kawasan atau destinasi wisata yakni Pantai Baron, Pantau Kukup, kawasan objek wisata alam Kali Suci, serta Gunung Api Purba Nglanggeran.
"Kita ajak pengelola dan warga untuk melakukan simulasi protokol COVID-19, sehingga ketika nanti dibuka pariwisata dengan protokol baru pengelola dan warga setempat tidak gamang," katanya kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).( )
Dijelaskan, simulasi protokol kesehatan dilaksanakan untuk menata tempat wisata. Sebab, saat ini situasinya tidak lagi seperti sebelumnya. Misalnya bagaimana membuat tempat parkir yang sesuai, kemudian bagaimana pemeriksaan pengunjung dari tempat parkir menuju pintu masuk dan lain sebagainya. "Dalam hal ini siapa melakukan apa sangat penting. Penerapan protokol kesehatan menjadi hak yang wajib dilakukan," katanya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa menyampaikan kapan kawasan wisata akan dibuka. Saat ini simulasi dilakukan dan diharapkan bisa direplikasi di tempat lain. "Kami masih menunggu koordinasi lebih jauh sehingga new normal merupakan cara baru pariwisata bangkit dengan mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona ," ujarnya.
Selama pandemi COVID-19, Pemkab Gunungkidul kehilangan retribusi wisata sebesar Rp25 miliar akibat penutupan kawasan wisata. Tidak hanya itu, para pelaku, termasuk pedagang dan rumah makan, di kawasan wisata juga kehilangan pemasukan selama pandemi.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan empat kawasan atau destinasi wisata yakni Pantai Baron, Pantau Kukup, kawasan objek wisata alam Kali Suci, serta Gunung Api Purba Nglanggeran.
"Kita ajak pengelola dan warga untuk melakukan simulasi protokol COVID-19, sehingga ketika nanti dibuka pariwisata dengan protokol baru pengelola dan warga setempat tidak gamang," katanya kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).( )
Dijelaskan, simulasi protokol kesehatan dilaksanakan untuk menata tempat wisata. Sebab, saat ini situasinya tidak lagi seperti sebelumnya. Misalnya bagaimana membuat tempat parkir yang sesuai, kemudian bagaimana pemeriksaan pengunjung dari tempat parkir menuju pintu masuk dan lain sebagainya. "Dalam hal ini siapa melakukan apa sangat penting. Penerapan protokol kesehatan menjadi hak yang wajib dilakukan," katanya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa menyampaikan kapan kawasan wisata akan dibuka. Saat ini simulasi dilakukan dan diharapkan bisa direplikasi di tempat lain. "Kami masih menunggu koordinasi lebih jauh sehingga new normal merupakan cara baru pariwisata bangkit dengan mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona ," ujarnya.
Selama pandemi COVID-19, Pemkab Gunungkidul kehilangan retribusi wisata sebesar Rp25 miliar akibat penutupan kawasan wisata. Tidak hanya itu, para pelaku, termasuk pedagang dan rumah makan, di kawasan wisata juga kehilangan pemasukan selama pandemi.
(abd)
tulis komentar anda