Desa Bener Semarang Sulap TK Jadi Tempat Karantina Pemudik
Kamis, 23 April 2020 - 13:21 WIB
SEMARANG - Pemerintah Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang menyiapkan tempat karantina untuk perantau yang akan mudik pada menjelang Lebaran nanti. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
Adapun tempat yang digunakan untuk karantina pemudik adalah gedung sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang berada tak jauh di Kantor Pemerintah Desa Bener. Tempat tersebut akan digunakan untuk karantina pemudik yang merantau di zona merah Covid-19. Sedangkan pemudik yang merantau di daerah selain zona merah diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Kepala Desa Bener Saefudin menjelaskan, semua pemudik akan dikarantina di tempat yang telah disediakan. Semua akomodasi hingga kebutuhan mandi cuci kakus akan ditanggung oleh Pemerintah Desa Bener. "Kami telah menyiapkan anggaran untuk menanggung kebutuhan sehari-hari 100 orang pemudik selama masa karantina," katanya, Kamis (23/4/2020).
Dia menjelaskan, jumlah warga Desa Bener yang merantau diberbagai daerah mencapai ratusan orang. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, ada sejumlah perantau yang akan mudik. "Sesuai peraturan pemerintah, pemudik wajib dan harus mau di karantina dan melakukan isolasi mandiri," ujarnya.
Bidan Desa Bener Triatun menjelaskan, setibanya di Desa Bener, semua pemudik akan diperiksa kesehatannya sesuai standar operasional (SOP) penanganan covid-19. Setelah itu, pemudik akan dikarantina di tempat yang telah disiapkan. "Jika ada pemudik yang kondisi kesehatannya kurang sehat, kami rawat di tempat karantina. Sedangkan pemudik dari daerah tidak zona merah dan dalam kondisi sehat, diminta untuk melakukan isolasi mandiri," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 05/RW 04 Perum Taman Manunggal Bener, Dusun Tugu, Desa Bener, Arief Syarifudin mendukung upaya Pemerintah Desa Bener dalam mencegah penyebaran Covid-19. Dia mengimbau kepada warga di lingkungan Perum Taman Manunggal dan masyarakat Desa Bener pada umumnya untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Penyebaran virus corona melalui carrier. Karena itu, kami imbau semua warga untuk menerapkan protokol kesehatan penanganan covid-19 agar kita semua terhindar dari virus itu," ujarnya.
Dia mengatakan, pencegahan penyebaran virus corona membutuhkan komitmen kuat dari semua warga. Sebab penyebaran virus corona tidak hanya melalui carrier yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan saja.
"Orang tanpa gejala (OTG) covid-19 juga bisa menularkan virus ini. Padahal kita tidak tahu siapa kalau disekitar kita ada OTG. Maka dari itu, saya imbau kepada semua warga agar bisa sama-sama menjaga agar tidak tertular virus corona," katanya.
Adapun tempat yang digunakan untuk karantina pemudik adalah gedung sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) yang berada tak jauh di Kantor Pemerintah Desa Bener. Tempat tersebut akan digunakan untuk karantina pemudik yang merantau di zona merah Covid-19. Sedangkan pemudik yang merantau di daerah selain zona merah diminta untuk melakukan isolasi mandiri.
Kepala Desa Bener Saefudin menjelaskan, semua pemudik akan dikarantina di tempat yang telah disediakan. Semua akomodasi hingga kebutuhan mandi cuci kakus akan ditanggung oleh Pemerintah Desa Bener. "Kami telah menyiapkan anggaran untuk menanggung kebutuhan sehari-hari 100 orang pemudik selama masa karantina," katanya, Kamis (23/4/2020).
Dia menjelaskan, jumlah warga Desa Bener yang merantau diberbagai daerah mencapai ratusan orang. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, ada sejumlah perantau yang akan mudik. "Sesuai peraturan pemerintah, pemudik wajib dan harus mau di karantina dan melakukan isolasi mandiri," ujarnya.
Bidan Desa Bener Triatun menjelaskan, setibanya di Desa Bener, semua pemudik akan diperiksa kesehatannya sesuai standar operasional (SOP) penanganan covid-19. Setelah itu, pemudik akan dikarantina di tempat yang telah disiapkan. "Jika ada pemudik yang kondisi kesehatannya kurang sehat, kami rawat di tempat karantina. Sedangkan pemudik dari daerah tidak zona merah dan dalam kondisi sehat, diminta untuk melakukan isolasi mandiri," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 05/RW 04 Perum Taman Manunggal Bener, Dusun Tugu, Desa Bener, Arief Syarifudin mendukung upaya Pemerintah Desa Bener dalam mencegah penyebaran Covid-19. Dia mengimbau kepada warga di lingkungan Perum Taman Manunggal dan masyarakat Desa Bener pada umumnya untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
"Penyebaran virus corona melalui carrier. Karena itu, kami imbau semua warga untuk menerapkan protokol kesehatan penanganan covid-19 agar kita semua terhindar dari virus itu," ujarnya.
Dia mengatakan, pencegahan penyebaran virus corona membutuhkan komitmen kuat dari semua warga. Sebab penyebaran virus corona tidak hanya melalui carrier yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan saja.
"Orang tanpa gejala (OTG) covid-19 juga bisa menularkan virus ini. Padahal kita tidak tahu siapa kalau disekitar kita ada OTG. Maka dari itu, saya imbau kepada semua warga agar bisa sama-sama menjaga agar tidak tertular virus corona," katanya.
(abd)
tulis komentar anda