China Lockdown Kota Berpenduduk 1,2 Juta Gara-gara COVID-19

Selasa, 04 Januari 2022 - 16:16 WIB
Pemerintah China kembali mengunci atau lockdown sebuah kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa karena kasus Covid-19. Foto: Sindonews/Ilustrasi
BEIJING - Pemerintah China kembali mengunci atau lockdown sebuah kota berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa setelah ditemukannya tiga kasus COVID-19 tanpa gejala.

Penduduk sebuah kota di China tengah dikurung di rumah mereka pada Selasa (4/4/2022) dalam kebijakan lockdown massal terbaru negara itu.





Kota Yuzhou, kota berpenduduk sekitar 1,17 juta jiwa di provinsi Henan, mengumumkan mulai Senin malam semua warganya diharuskan tinggal di rumah untuk mengendalikan penyebaran virus. Pengumuman tersebut dipicu oleh ditemukannya tiga kasus dalam beberapa hari terakhir.

"Orang-orang di daerah pusat tidak boleh keluar," menurut sebuah pernyataan yang diposting Senin seperti dilansir dari France24.

Sementara itu akan didirikan gerbang dan menempatkan penjaga untuk secara ketat menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi.

Otoritas kota itu juga telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan layanan bus dan taksi serta menutup pusat perbelanjaan, museum, dan tempat-tempat wisata.

China melaporkan 175 kasus baru COVID-19 pada hari ini, termasuk lima di provinsi Henan dan delapan lagi di kluster terpisah yang terkait dengan pabrik garmen di kota timur Ningbo. Meskipun kasus yang dilaporkan rendah dibandingkan dengan tempat lain di dunia, infeksi virus Corona baru dalam beberapa pekan terakhir telah mencapai tingkat tertinggi yang tidak terlihat di negara itu sejak Maret 2020.

Yuzhou bergabung dengan Xi'an di provinsi Shaanxi, di mana penguncian keras telah dilakukan selama hampir dua minggu. Kota berpenduduk 13 juta ini telah mencatat lebih dari 1.600 kasus sejak awal Desember, dan menempatkan puluhan ribu di karantina. Semua kasus positif dibawa ke rumah sakit untuk perawatan dan isolasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content