Raja Pemecutan XI Wafat, Tokoh Spiritual Bali: Almarhum Selalu Gelar Open House saat Galungan
Rabu, 22 Desember 2021 - 15:56 WIB
DENPASAR - Raja Pemecutan XI Denpasar Anak Agung Ngurah Manik Parasara wafat, Rabu (22/12/2021). Gusti Agung Ngurah Harta, tokoh spiritual Bali mengatakan, warga kehilangan tokoh pemersatu umat.
Menurutnya, almarhum yang kerap disapa Cok Pemecutan selama ini mengemban amanah sebagai Tedung Jagat Denpasar atau pengayom umat. "Almarhum adalah sosok penyeimbang antar umat dan antara warga Bali dan pendatang," kata Gusti Agung, Rabu (22/12/2021).
Setiap kali ada perselisihan antar umat atau juga antara warga Bali dengan pendatang, lanjut dia, almarhum selalu hadir menyelesaikannya. Dia lalu mendamaikan kedua pihak yang berselisih.
Almarhum juga dikenal sebagai tokoh pluralis sekaligus toleran. Setiap Hari Raya Galungan, Cok Pemecutan membuka open house di kediamannya Puri Pemecutan di Denpasar atau dikenal Puri Gerenceng.
Tak cuma tokoh, warga dari semua lapisan dan beragam agama rutin datang untuk bisa mengenal keberadaan Puri Pemecutan lebih dekat. "Almarhum tidak pernah memandang dari agama dan suku mana. Beliau ingin mengajak semua umat menjaga Bali," ungkap Ngurah Harta. Baca Juga: Spiritual Jadi Kunci Penguatan Kepemimpinan
Cok Pemecutan wafat pagi tadi di kediamannya. Ia sempat sebulan dirawat di RS Sanglah akibat komplikasi jantung, diabetes dan asam urat. Pihak keluarga masih mencari hari baik untuk prosesi pelebon atau kremasi. "Kami minta doa yang terbaik untuk almarhum," kata menantu almarhum, Ida Bagus Wesnawa.
Menurutnya, almarhum yang kerap disapa Cok Pemecutan selama ini mengemban amanah sebagai Tedung Jagat Denpasar atau pengayom umat. "Almarhum adalah sosok penyeimbang antar umat dan antara warga Bali dan pendatang," kata Gusti Agung, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga
Setiap kali ada perselisihan antar umat atau juga antara warga Bali dengan pendatang, lanjut dia, almarhum selalu hadir menyelesaikannya. Dia lalu mendamaikan kedua pihak yang berselisih.
Almarhum juga dikenal sebagai tokoh pluralis sekaligus toleran. Setiap Hari Raya Galungan, Cok Pemecutan membuka open house di kediamannya Puri Pemecutan di Denpasar atau dikenal Puri Gerenceng.
Tak cuma tokoh, warga dari semua lapisan dan beragam agama rutin datang untuk bisa mengenal keberadaan Puri Pemecutan lebih dekat. "Almarhum tidak pernah memandang dari agama dan suku mana. Beliau ingin mengajak semua umat menjaga Bali," ungkap Ngurah Harta. Baca Juga: Spiritual Jadi Kunci Penguatan Kepemimpinan
Cok Pemecutan wafat pagi tadi di kediamannya. Ia sempat sebulan dirawat di RS Sanglah akibat komplikasi jantung, diabetes dan asam urat. Pihak keluarga masih mencari hari baik untuk prosesi pelebon atau kremasi. "Kami minta doa yang terbaik untuk almarhum," kata menantu almarhum, Ida Bagus Wesnawa.
(don)
tulis komentar anda