Cerita Pelajar Papua Betah Tinggal di Jateng saat Pandemi COVID-19
Selasa, 09 Juni 2020 - 00:15 WIB
SEMARANG - Keramahan masyarakat Jawa Tengah memang tidak diragukan lagi. Tepo seliro atau tenggang rasa sudah menjadi budaya saling menghargai kepada sesama masih sangat kental ditunjukkan.
Suasana kebatinan itulah yang dirasakan oleh para mahasiswa dan pelajar asal Papua yang masih menuntut ilmu di berbagai kota di Jawa Tengah . Rata-rata mereka mengungkapkan sangat senang tinggal di Jawa Tengah. Salah satunya disampaikan Anderson Natkimi. Pelajar asal Papua ini mengungkapkan kesan-kesannya selama menuntut ilmu di Jawa Tengah.
"Saya dan teman-teman merasa senang tinggal di Jawa Tengah . Masyarakat di sini ramah-ramah. Kami juga sering berkumpul membaur bersama warga asli," tutur Anderson, Senin (8/6/2020).( )
"Mereka baik-baik semua kepada kami, bahkan mereka juga perhatian kepada kami, kadang kami dan teman-teman sering oleh warga diberikan banyak makanan, apalagi mereka yang habis punya hajat," katanya sambil tersenyum.
Senada juga diungkapkan Wiliem. Pelajar asal Papua Barat yang saat ini menuntut ilmu di SMU 1 Kaeneman Kabupaten Batang ini merasa senang karena banyak teman pelajar dari berbagai daerah di Jateng. "Saya merasa senang tinggal di Batang. Teman-teman dan guru-guru di sini baik-baik semua. Salam buat teman-teman di kota lain seperti yang ada di Semarang, Yogya, Magelang, Blora, Rembang," ujar William.
Sementara, Viska Friska, pelajar putri dari Papua yang belajar di SMU Marsudirini juga mengungkapkan hal yang sama. "Teman-teman dan guru-guru sangat baik dan perhatian. Papa Mama, kami di sini aman baik-baik saja," tuturnya.
Pelajar Papua lainnya bernama Simon terkesima atas perhatian teman-teman dan orang di sekitarnya. "Saya senang di sini semua memberikan perhatian kepada kami, kami cinta NKRI," kata Simon yang sekolah di SMU 1 Kota Kudus.
Para pelajar dan mahasiswa asal Papua ini banyak yang berprestasi dan punya semangat yang tinggi dalam menyelesaikan studinya. Mereka berharap bisa memberikan kontribusi untuk tanah kelahirannya di Papua kelak.
Selain pendidikan formal, banyak juga pelajar asal Papua yang masuk di beberapa pondok pesantren seperti di Demak dan Rembang.
Suasana kebatinan itulah yang dirasakan oleh para mahasiswa dan pelajar asal Papua yang masih menuntut ilmu di berbagai kota di Jawa Tengah . Rata-rata mereka mengungkapkan sangat senang tinggal di Jawa Tengah. Salah satunya disampaikan Anderson Natkimi. Pelajar asal Papua ini mengungkapkan kesan-kesannya selama menuntut ilmu di Jawa Tengah.
"Saya dan teman-teman merasa senang tinggal di Jawa Tengah . Masyarakat di sini ramah-ramah. Kami juga sering berkumpul membaur bersama warga asli," tutur Anderson, Senin (8/6/2020).( )
"Mereka baik-baik semua kepada kami, bahkan mereka juga perhatian kepada kami, kadang kami dan teman-teman sering oleh warga diberikan banyak makanan, apalagi mereka yang habis punya hajat," katanya sambil tersenyum.
Senada juga diungkapkan Wiliem. Pelajar asal Papua Barat yang saat ini menuntut ilmu di SMU 1 Kaeneman Kabupaten Batang ini merasa senang karena banyak teman pelajar dari berbagai daerah di Jateng. "Saya merasa senang tinggal di Batang. Teman-teman dan guru-guru di sini baik-baik semua. Salam buat teman-teman di kota lain seperti yang ada di Semarang, Yogya, Magelang, Blora, Rembang," ujar William.
Sementara, Viska Friska, pelajar putri dari Papua yang belajar di SMU Marsudirini juga mengungkapkan hal yang sama. "Teman-teman dan guru-guru sangat baik dan perhatian. Papa Mama, kami di sini aman baik-baik saja," tuturnya.
Pelajar Papua lainnya bernama Simon terkesima atas perhatian teman-teman dan orang di sekitarnya. "Saya senang di sini semua memberikan perhatian kepada kami, kami cinta NKRI," kata Simon yang sekolah di SMU 1 Kota Kudus.
Para pelajar dan mahasiswa asal Papua ini banyak yang berprestasi dan punya semangat yang tinggi dalam menyelesaikan studinya. Mereka berharap bisa memberikan kontribusi untuk tanah kelahirannya di Papua kelak.
Selain pendidikan formal, banyak juga pelajar asal Papua yang masuk di beberapa pondok pesantren seperti di Demak dan Rembang.
(abd)
tulis komentar anda