Lacak Corona Gua Pindul, Pedagang Pasar Argosari Bakal Dirapid Test
Senin, 08 Juni 2020 - 20:45 WIB
GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan Gunungkidul akan melakukan rapid diagnostic test (RDT) bagi pedagang di Pasar Argosari Wonosari. Tes cepat ini diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (COVID-19) dari klaster pedagang ikan Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul , Dewi Irawaty mengatakan, RDT dilakukan pasien positif corona juga diketahui menjual ikan di Pasar Argosari, pasar tradisional terbesar di Gunungkidul. "Jadi ini hasil penelusuran Dinkes. Untuk memutus mata rantai, maka pedagang ikan Pasar Argosari akan kita lakukan pemeriksaan RDT," katanya kepada wartawan di Wonosari, Senin (8/6/2020).
Dijelaskannya, saat ini dari 311 warga yang diperiksa dan dinyatakan reaktif rapid test , dua di antaranya positif. Dinas Kesehatan Gunungkidul juga masih menunggu hasil swab yang sudah dibawa untuk uji laboratorium. "Nah besok pagi (9/6/2020) ada lagi 78 warga yang dilakukan pemeriksaan RDT. Ini hasil penelusuran kontak langsung dengan pasien positif juga," katanya. ( )
Menurutnya, kluster pedagang ikan ini harus diwaspadai karena bisa memicu penularan yang lebih luas lagi. "Penelusuran terus kami lakukan sehingga harapan kami, penularannya tidak semakin luas," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul , Dewi Irawaty mengatakan, RDT dilakukan pasien positif corona juga diketahui menjual ikan di Pasar Argosari, pasar tradisional terbesar di Gunungkidul. "Jadi ini hasil penelusuran Dinkes. Untuk memutus mata rantai, maka pedagang ikan Pasar Argosari akan kita lakukan pemeriksaan RDT," katanya kepada wartawan di Wonosari, Senin (8/6/2020).
Dijelaskannya, saat ini dari 311 warga yang diperiksa dan dinyatakan reaktif rapid test , dua di antaranya positif. Dinas Kesehatan Gunungkidul juga masih menunggu hasil swab yang sudah dibawa untuk uji laboratorium. "Nah besok pagi (9/6/2020) ada lagi 78 warga yang dilakukan pemeriksaan RDT. Ini hasil penelusuran kontak langsung dengan pasien positif juga," katanya. ( )
Menurutnya, kluster pedagang ikan ini harus diwaspadai karena bisa memicu penularan yang lebih luas lagi. "Penelusuran terus kami lakukan sehingga harapan kami, penularannya tidak semakin luas," katanya.
(abd)
tulis komentar anda