Naik Heli, Kapolda Jatim Lakukan Analisa Jalur Turunan Lahar Semeru
Kamis, 09 Desember 2021 - 21:03 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta naik helikopter untuk memantau jalur turunan lahar Gunung Semeru, Kamis siang (9/12/2021). Foto/Ist
LUMAJANG - Berangkat dari Base Ops Lanudal Juanda Sidoarjo, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta didampingi pejabat utama (PJU) Polda Jatim naik helikopter untuk melakukan pantauan udara terkini Gunung Semeru, Kamis siang (9/12/2021). Pantauan ini unuk menganalisa jalur turunan lahar.
"Selain itu juga sebagai pemetaan batas zona aman di sekitar lereng Gunung Semeru. Rekomendasi penanda wilayah batas aman dan rawan, yang bertujuan membantu petugas dan masyarakat yang tergabung dalam SAR gabungan evakuasi," kata Nico.
Dalam pantauan udara, kapolda menganalisa kawasan terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru. Jenderal bintang dua itu memetakan jalur aliran lahar yang berdekatan dengan permukiman warga.
"Akan kita buat penanda, dimana penanda tersebut akan mempertegas zona atau jalur yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan bencana erupsi," lanjutnya
Masih kata Kapolda, penanda ini menjadi acuan peringatan dini kepada para petugas relawan hingga masyarakat yang tergabung dalam SAR gabungan, sebagai satgas penanggulangan erupsi Gunung Semeru.
"Hasil analisa ini akan dikoordinasikan dengan stake holder terkait seperti Badan Vulkanologi, Basarnas dan BPBD serta Pemda dan instansi terkait" pungkasnya.
"Selain itu juga sebagai pemetaan batas zona aman di sekitar lereng Gunung Semeru. Rekomendasi penanda wilayah batas aman dan rawan, yang bertujuan membantu petugas dan masyarakat yang tergabung dalam SAR gabungan evakuasi," kata Nico.
Dalam pantauan udara, kapolda menganalisa kawasan terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru. Jenderal bintang dua itu memetakan jalur aliran lahar yang berdekatan dengan permukiman warga.
"Akan kita buat penanda, dimana penanda tersebut akan mempertegas zona atau jalur yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan bencana erupsi," lanjutnya
Masih kata Kapolda, penanda ini menjadi acuan peringatan dini kepada para petugas relawan hingga masyarakat yang tergabung dalam SAR gabungan, sebagai satgas penanggulangan erupsi Gunung Semeru.
"Hasil analisa ini akan dikoordinasikan dengan stake holder terkait seperti Badan Vulkanologi, Basarnas dan BPBD serta Pemda dan instansi terkait" pungkasnya.
(shf)
tulis komentar anda