Delapan Kecamatan di Kabupaten Maros Terdampak Banjir
Selasa, 07 Desember 2021 - 18:16 WIB
MAROS - Tingginya intensitas curah hujan yang melanda beberapa wilayah di Sulsel, termasuk kabupaten Maros membuat sejumlah wilayah terendam banjir, Selasa, (07/12/2021).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros Fadly mengatakan, setidaknya ada sekitar 8 kecamatan yang mengalami banjir parah akibat curah hujan yang tinggi.
"Tidak semua kecamatan terendam banjir. Kalau di Maros ada delapan kecamatan yang parah. Kalau dibilang naik air. Semuanya naik. Hanya saja tidak semua parah. Yang terdampak parah yakni kecamatan, Lau, Bontoa, Maros Baru, Turikale, Marusu, Moncongloe, Bantumurung dan Camba," jelasnya.
Sementara untuk kecamatan lainnya yang hampir banjir, masih tetap dalam pantauan BPBD. "Seperti kecamatan Simbang tetap kita awasi. Disana juga terjadi bencana banjir , hanya saja belum termasuk kategori parah," ujarnya.
Fadly mengatakan, di seluruh wilayah yang terdampak banjir memiliki ketinggian air yang berbeda-beda. "Ada yang sudah setinggi dada, ada yang setingkat lutut. Bahkan sudah ada beberapa yang kami evakuasi dari rumahnya karena sudah tidak bisa lagi bergerak," terangnya.
Menurutnya, warga yang diungsikan bisa memilih tempat ungsian mereka. Karena ada beberapa warga yang diungsikan meminta dievakuasi ke rumah keluarganya.
"Miinimal kita bawa ke keluarga karena biasanya ada pendampingan . Kita cuma evakuasi sampai ke tempat aman, " jelasnya.
Untuk memaksimalkan posko bencana , maka sesuai arahan Bupati Maros, maka posko bencana dibuka di setiap desa dan kelurahan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros Fadly mengatakan, setidaknya ada sekitar 8 kecamatan yang mengalami banjir parah akibat curah hujan yang tinggi.
"Tidak semua kecamatan terendam banjir. Kalau di Maros ada delapan kecamatan yang parah. Kalau dibilang naik air. Semuanya naik. Hanya saja tidak semua parah. Yang terdampak parah yakni kecamatan, Lau, Bontoa, Maros Baru, Turikale, Marusu, Moncongloe, Bantumurung dan Camba," jelasnya.
Sementara untuk kecamatan lainnya yang hampir banjir, masih tetap dalam pantauan BPBD. "Seperti kecamatan Simbang tetap kita awasi. Disana juga terjadi bencana banjir , hanya saja belum termasuk kategori parah," ujarnya.
Fadly mengatakan, di seluruh wilayah yang terdampak banjir memiliki ketinggian air yang berbeda-beda. "Ada yang sudah setinggi dada, ada yang setingkat lutut. Bahkan sudah ada beberapa yang kami evakuasi dari rumahnya karena sudah tidak bisa lagi bergerak," terangnya.
Menurutnya, warga yang diungsikan bisa memilih tempat ungsian mereka. Karena ada beberapa warga yang diungsikan meminta dievakuasi ke rumah keluarganya.
"Miinimal kita bawa ke keluarga karena biasanya ada pendampingan . Kita cuma evakuasi sampai ke tempat aman, " jelasnya.
Untuk memaksimalkan posko bencana , maka sesuai arahan Bupati Maros, maka posko bencana dibuka di setiap desa dan kelurahan.
tulis komentar anda