Belasan Desa di Lumajang dan Malang Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Minggu, 05 Desember 2021 - 10:46 WIB
MALANG - Sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang dilaporkan terdampak erupsi Gunung Semeru . Dampak erupsi ini berupa guguran awan panas, material lahar, hingga abu vulkanik dari Gunung Semeru.
Menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, di Kabupaten Lumajang total ada enam desa yang terdampak langsung awan panas dan guguran material Gunung Semeru, hingga Minggu pagi (5/12/2021). Enam desa ini berada di dua kecamatan, yakni Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
baca juga: 13 Warga Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Semeru
"Di Kecamatan Pronojiwo yang terdampak sebaran awan panas di Desa Pronojiwo, Oro - Oro Ombo, Sumberurip, serta di Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang, di Kecamatan Candipuro di Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur," kata Muhari melalui keterangan resminya.
Selain wilayah tersebut, ada delapan kecamatan di beberapa desa yang dinyatakan terdampak abu vulkanik Gunung Semeru. Wilayah ini mayoritas berada di Kabupaten Malang, di antaranya Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari di Kecamatan Tirtoyudo, Desa Clumprit Kecamatan Pagelaran, Desa Bambang di Kecamatan Wajak.
Kemudian di Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Desa Bantur dan Desa Rejosari di Kecamatan Bantur dan Desa Talok di Kecamatan Turen, serta Desa Panggungrejo dan Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
baca juga: Letusan Gunung Semeru, Jayabaya dan Ramalan Terbelahnya Pulau Jawa
"BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan. Dimana 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi sekitar pukul 15.00 WIB. Awan panas keluar dan mengarah ke Curah Kobokan sejauh 10 - 11 kilometer dari kawah Gunung Semeru.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Akibat erupsi ini puluhan orang sempat dinyatakan hilang dan satu orang dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu malam oleh Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Amperawati.
Menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, di Kabupaten Lumajang total ada enam desa yang terdampak langsung awan panas dan guguran material Gunung Semeru, hingga Minggu pagi (5/12/2021). Enam desa ini berada di dua kecamatan, yakni Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
baca juga: 13 Warga Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Semeru
"Di Kecamatan Pronojiwo yang terdampak sebaran awan panas di Desa Pronojiwo, Oro - Oro Ombo, Sumberurip, serta di Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang, di Kecamatan Candipuro di Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur," kata Muhari melalui keterangan resminya.
Selain wilayah tersebut, ada delapan kecamatan di beberapa desa yang dinyatakan terdampak abu vulkanik Gunung Semeru. Wilayah ini mayoritas berada di Kabupaten Malang, di antaranya Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari di Kecamatan Tirtoyudo, Desa Clumprit Kecamatan Pagelaran, Desa Bambang di Kecamatan Wajak.
Kemudian di Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Desa Bantur dan Desa Rejosari di Kecamatan Bantur dan Desa Talok di Kecamatan Turen, serta Desa Panggungrejo dan Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
baca juga: Letusan Gunung Semeru, Jayabaya dan Ramalan Terbelahnya Pulau Jawa
"BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan. Dimana 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi sekitar pukul 15.00 WIB. Awan panas keluar dan mengarah ke Curah Kobokan sejauh 10 - 11 kilometer dari kawah Gunung Semeru.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Akibat erupsi ini puluhan orang sempat dinyatakan hilang dan satu orang dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu malam oleh Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Amperawati.
(msd)
tulis komentar anda