Dijadikan Tempat Esek-Esek, Bangunan Bedeng Dibongkar TNI-Polisi
Rabu, 22 April 2020 - 20:00 WIB
PRABUMULIH - Rumah berdinding kayu dan seng yang terletak di RT 02 RW 04, Jln. Jenderal Sudirman Kelurahan Gunung Ibul Barat itu dibongkar petugas lantaran meresahkan warga. Bedeng seng itu dijadikan tempat esek-esek atau transaksi seks oleh penghuni rumah.
Penghuni rumah bahkan menyiapkan dua kamar atau disebutnya bilik asmara untuk menampung pasangan yang akan melakukan hubungan asmara.
Yohana yang merupakan penghuni rumah mengakui jika bangunan tersebut hanya menumpang di tanah milik orang lain. Dirinya mengaku terpaksa melakukan hal itu karena dipaksa para pria yang membawa pasangan untuk menumpang melakukan hubungan asmara.
"Banyak preman pasar datang bawa cewek numpang, terus kebutuhan juga terdesak, tidak siapkan cewek cuman kamar," kata Yohana kepada petugas.
Ketua RT 02, Agusman ketika diwawancarai mengatakan, dirinya sudah beberapa kali memperingatkan yang bersangkutan agar tidak melakukan perbuatan tersebut, namun tetap menjadikan rumahnya sebagai tempat esek-esek.
"Saya pernah tanya berapa kamu sewakan kamar itu. Katanya hanya minta Rp20 ribu dan Rp25 ribu dan orang yang datang banyak, baik dari pasar Prabumulih maupun dari tempat lainnya. Jadi mereka itu hanya numpang saja di sini setelah itu bayar," kata Agusman, Rabu (22/04/2020).
Agusman mengatakan, di wilayahnya tersebut memang terkenal bedeng seng yang merupakan tempat esek-esek, namun telah dibongkar dan hanya tinggal satu bangunan lagi. "Dulu tidak dijadikan tempat esek-esek. Namun, katanya karena banyak preman yang datang maksa lalu dijadikan tempat esek-esek dan ada bilik asmaranya".
Agusman mengatakan, pihaknya sering suruh bongkar tempat tempat tersebut. "Namun masih saja. Alasannya butuh untuk makan. Kita terus berikan bantuan dari pemeritah melalui Lurah tapi tetap," bebernya.
Senada disampaikan Ketua RW 04 Gunung Ibul Barat, H Hasibuan yang mengaku keberadaan bedeng seng itu sudah sangat meresahkan warga. Selain dijadikan tempat esek-esek, juga dijadikan tempat mabuk-mabukan.
Penghuni rumah bahkan menyiapkan dua kamar atau disebutnya bilik asmara untuk menampung pasangan yang akan melakukan hubungan asmara.
Yohana yang merupakan penghuni rumah mengakui jika bangunan tersebut hanya menumpang di tanah milik orang lain. Dirinya mengaku terpaksa melakukan hal itu karena dipaksa para pria yang membawa pasangan untuk menumpang melakukan hubungan asmara.
"Banyak preman pasar datang bawa cewek numpang, terus kebutuhan juga terdesak, tidak siapkan cewek cuman kamar," kata Yohana kepada petugas.
Ketua RT 02, Agusman ketika diwawancarai mengatakan, dirinya sudah beberapa kali memperingatkan yang bersangkutan agar tidak melakukan perbuatan tersebut, namun tetap menjadikan rumahnya sebagai tempat esek-esek.
"Saya pernah tanya berapa kamu sewakan kamar itu. Katanya hanya minta Rp20 ribu dan Rp25 ribu dan orang yang datang banyak, baik dari pasar Prabumulih maupun dari tempat lainnya. Jadi mereka itu hanya numpang saja di sini setelah itu bayar," kata Agusman, Rabu (22/04/2020).
Agusman mengatakan, di wilayahnya tersebut memang terkenal bedeng seng yang merupakan tempat esek-esek, namun telah dibongkar dan hanya tinggal satu bangunan lagi. "Dulu tidak dijadikan tempat esek-esek. Namun, katanya karena banyak preman yang datang maksa lalu dijadikan tempat esek-esek dan ada bilik asmaranya".
Agusman mengatakan, pihaknya sering suruh bongkar tempat tempat tersebut. "Namun masih saja. Alasannya butuh untuk makan. Kita terus berikan bantuan dari pemeritah melalui Lurah tapi tetap," bebernya.
Senada disampaikan Ketua RW 04 Gunung Ibul Barat, H Hasibuan yang mengaku keberadaan bedeng seng itu sudah sangat meresahkan warga. Selain dijadikan tempat esek-esek, juga dijadikan tempat mabuk-mabukan.
tulis komentar anda