Hari Ke-9 Rapid Test Massal, BIN Temukan 261 Orang Reaktif di Surabaya
Minggu, 07 Juni 2020 - 09:09 WIB
SURABAYA - Badan Intelijen Negara ( BIN ) melanjutkan rangkaian rapid test massal COVID-19 di Surabaya. Kali ini di hari Ke-9, BIN menggelar rapid test massal di dua titik zona merah di ibu kota Jawa Timur ini.
Adapun dua lokasi rapid test massal hari ini yaitu berada di parkiran bus wisata religi Sunan Ampel, Jalan Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya. Sedangkan lokasi kedua berada di kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya. (Baca juga: BIN Bantu 120 Ribu Masker Non-Medis ke Pemkot Surabaya)
Head of Medical Intelligence, Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani rapid test COVID-19 yang digelar BIN di Surabaya mengungkapkan, untuk di lokasi parkiran bus wisata religi Sunan Ampel, Surabaya telah dilakukan rapid test terhadap 835 orang. Dari jumlah itu 109 orang menunjukan hasil reaktif. (Baca juga: BIN Gelar Rapid Test Massal di Surabaya, 230 Orang Reaktif)
"Untuk yang menjalani lanjutkan pemeriksaan swab test atau PCR test berjumlah 111 orang (2 orang tambahan rujukan Puskemas setempat," kata Wulan, Sabtu (6/6/2020).
Selanjutnya, di lokasi kedua di kantor Kecamatan Kenjeran, ada 711 orang telah mengikuti rapid test. Dari jumlah itu, 152 orang menunjukan hasil reaktif. "154 orang ikut test lanjutnya di mobile lab (2 tambahan dari Puskesmas setempat dengan menunjukan surat pengantar)," ujarnya.
Adapun untuk warga yang menunjukkan hasil reaktif langusung mengikuti test lanjutan yaitu swab test guna memastikan apakah positif atau negatif COVID-19. BIN bekerjasama dengan Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi warga yang hasilnya positif COVID-19 untuk dilakukan isolasi.
Rapid test massal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan yang tujuannya untuk memutus rantai penularan COVID-19.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim. Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulance dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya. Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat rapid test beserta 2 mobil lab untuk test PCR atau swab test setiap harinya. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) COVID-19. Mobile Lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Sebelumnya, BIN telah menggelar rapid test massal COVID-19 di sejumlah titik di Surabaya. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk ibu kota Jawa Timur ini guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
Adapun dua lokasi rapid test massal hari ini yaitu berada di parkiran bus wisata religi Sunan Ampel, Jalan Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya. Sedangkan lokasi kedua berada di kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya. (Baca juga: BIN Bantu 120 Ribu Masker Non-Medis ke Pemkot Surabaya)
Head of Medical Intelligence, Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani rapid test COVID-19 yang digelar BIN di Surabaya mengungkapkan, untuk di lokasi parkiran bus wisata religi Sunan Ampel, Surabaya telah dilakukan rapid test terhadap 835 orang. Dari jumlah itu 109 orang menunjukan hasil reaktif. (Baca juga: BIN Gelar Rapid Test Massal di Surabaya, 230 Orang Reaktif)
"Untuk yang menjalani lanjutkan pemeriksaan swab test atau PCR test berjumlah 111 orang (2 orang tambahan rujukan Puskemas setempat," kata Wulan, Sabtu (6/6/2020).
Selanjutnya, di lokasi kedua di kantor Kecamatan Kenjeran, ada 711 orang telah mengikuti rapid test. Dari jumlah itu, 152 orang menunjukan hasil reaktif. "154 orang ikut test lanjutnya di mobile lab (2 tambahan dari Puskesmas setempat dengan menunjukan surat pengantar)," ujarnya.
Adapun untuk warga yang menunjukkan hasil reaktif langusung mengikuti test lanjutan yaitu swab test guna memastikan apakah positif atau negatif COVID-19. BIN bekerjasama dengan Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi warga yang hasilnya positif COVID-19 untuk dilakukan isolasi.
Rapid test massal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan yang tujuannya untuk memutus rantai penularan COVID-19.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim. Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulance dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya. Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 (satu) dari 5 (lima) mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat rapid test beserta 2 mobil lab untuk test PCR atau swab test setiap harinya. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) COVID-19. Mobile Lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Sebelumnya, BIN telah menggelar rapid test massal COVID-19 di sejumlah titik di Surabaya. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk ibu kota Jawa Timur ini guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
(shf)
tulis komentar anda