Jelang Pelonggaran Lockdown di India, 9.887 Kasus Baru Covid-19 dalam Waktu 24 Jam
Sabtu, 06 Juni 2020 - 23:41 WIB
NEW DELHI - Dua hari menjelang pelonggaran lockdown dengan pembukaan kembali mal, restoran dan tempat ibadah di India dilaporkan ada 9.887 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam pada Sabtu (6/6/2020).
Hal ini melebihi Italia sebagai wabah corona terbesar keenam di dunia. Dengan total kasus menjadi lebih dari 236.000, India saat ini memiliki infeksi terbanyak setelah Amerika Serikat (AS), Brasil, Rusia, Inggris dan Spanyol. Meski demikian, korban meninggal hanya 6.642 orang, lebih kecil dibandingkan negara-negara tersebut. (BACA JUGA: Dokter China Hu Weifeng Kulitnya Menghitam akibat Covid-19 Kini Meninggal)
Pembatasan akan dilonggarkan mulai pekan depan tapi para pakar khawatir kebijakan itu terlalu cepat.
Epidemiologis di Yayasan Kesehatan Publik India Giridhar R Babu mempertanyakan pembukaan kembali tempat ibadah. “Kita dapat selamat dan menahan penambahan kasus tanpa membuka tempat ibadah untuk beberapa waktu,” kata dia.
Konser, acara olahraga dan pawai politik masih dilarang di India. (BACA JUGA: Sekuriti SD di China Mengamuk, 39 Anak-anak dan Staf Sekolah Terluka)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lockdown di India membantu menurunkan penyebaran penyakit tapi ada risiko kasus bertambah lagi.
“India dan negara-negara besar lainnya membuka diri dan warga mulai bergerak sehingga ada risiko penyakit kembali bertambah,” kata Dr Mike Ryan, kepala program darurat WHO.
Hal ini melebihi Italia sebagai wabah corona terbesar keenam di dunia. Dengan total kasus menjadi lebih dari 236.000, India saat ini memiliki infeksi terbanyak setelah Amerika Serikat (AS), Brasil, Rusia, Inggris dan Spanyol. Meski demikian, korban meninggal hanya 6.642 orang, lebih kecil dibandingkan negara-negara tersebut. (BACA JUGA: Dokter China Hu Weifeng Kulitnya Menghitam akibat Covid-19 Kini Meninggal)
Pembatasan akan dilonggarkan mulai pekan depan tapi para pakar khawatir kebijakan itu terlalu cepat.
Epidemiologis di Yayasan Kesehatan Publik India Giridhar R Babu mempertanyakan pembukaan kembali tempat ibadah. “Kita dapat selamat dan menahan penambahan kasus tanpa membuka tempat ibadah untuk beberapa waktu,” kata dia.
Konser, acara olahraga dan pawai politik masih dilarang di India. (BACA JUGA: Sekuriti SD di China Mengamuk, 39 Anak-anak dan Staf Sekolah Terluka)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lockdown di India membantu menurunkan penyebaran penyakit tapi ada risiko kasus bertambah lagi.
“India dan negara-negara besar lainnya membuka diri dan warga mulai bergerak sehingga ada risiko penyakit kembali bertambah,” kata Dr Mike Ryan, kepala program darurat WHO.
(vit)
tulis komentar anda