Menteri BUMN Enggan Tanggapi Isu Ahok Bakal Jadi Dirut Pertamina
Sabtu, 06 Juni 2020 - 14:25 WIB
JAKARTA - Beredar desas-desus di sebagian kalangan masyarakat bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikabarkan akan menempati posisi direktur utama di Pertamina , menggantikan Nicke Widyawati. Isu itu beredar terkait rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan kembali merombak direksi di BUMN perminyakan itu.
Menteri BUMN Erick Thohir sepertinya enggan menanggapi jauh isu tersebut. Erikc mengatakan pihaknya masih melihat perseoran mana yang direksinya akan diganti dan kembali dirombak. "Itu lagi nanti ada waktunya," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). ( Baca:Tetap Gelar pada 9 Desember, Kualitas Pilkada 2020 Terancam )
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan kabar Ahok akan menjadi kandidat utama Dirut Pertamina belum bisa dipastikan. Adapun kabar pergantian dirut Pertamina belum bisa dibicarakan. "Enggak ada itu pergantian," katanya.
Sebagai informasi, pada awal bulan Juni terjadi perombakan di sejumlah BUMN Karya, di mana beberapa direksi dan komisaris dicopot dari perusahaan. Adapun BUMN yang dirombak adalah PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Raya Tbk, PT Hutama Karya Tbk, serta PT PP Tbk.
Menteri BUMN Erick Thohir sepertinya enggan menanggapi jauh isu tersebut. Erikc mengatakan pihaknya masih melihat perseoran mana yang direksinya akan diganti dan kembali dirombak. "Itu lagi nanti ada waktunya," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (6/6/2020). ( Baca:Tetap Gelar pada 9 Desember, Kualitas Pilkada 2020 Terancam )
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan kabar Ahok akan menjadi kandidat utama Dirut Pertamina belum bisa dipastikan. Adapun kabar pergantian dirut Pertamina belum bisa dibicarakan. "Enggak ada itu pergantian," katanya.
Sebagai informasi, pada awal bulan Juni terjadi perombakan di sejumlah BUMN Karya, di mana beberapa direksi dan komisaris dicopot dari perusahaan. Adapun BUMN yang dirombak adalah PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Raya Tbk, PT Hutama Karya Tbk, serta PT PP Tbk.
(ihs)
tulis komentar anda