Blak-blakan Cerita Istri Gubernur Jateng Selama Stay at Home
Rabu, 22 April 2020 - 18:18 WIB
SEMARANG - Siti Atikoh, istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo blak-blakan soal kegiatannya selama pandemi Covid-19. Ia bercerita secara live di Instagram bareng Ketua PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi, Rabu (23/4/2020).
Lebih dari satu jam, Siti Atikoh menceritakan kegiatannya selama pandemi. Meski tidak pernah berstatus ODP maupun PDP, Atikoh berusaha sebaik mungkin mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja selama 14 hari.
Selain aktifitas pribadi, ia juga berbagi tips menjaga kesehatan dan menangkal Covid-19. "Sejak 16 Maret stay at home selama 14 hari. Ya, olahraga tipis-tipis. Kagiatan fokus dari rumah," ujar Siti Atikoh.
Menurutnya, stay at home menjadi ruang refleksi diri. Awal-awal memang terasa sulit, namun itu harus dilakukan demi kepentingan bersama.
"Tetap menjaga kebugaran. Tidur tidak lebih jam 9 malam dan bangun jam 3, karena jam itu sangat baik untuk intens berkomunikasi dengan yang di atas," tuturnya.
Meski di rumah, protokoler kesehatan tetap dijalankannya dengan baik. Bahkan untuk bertemu dengan putranya ia harus menjaga jarak. Selain itu, sesering mungkin mencuci tangan dan memakai masker.
"Kalau biasanya sering memeluk dan dekat dengan Alam (putranya), saat ini harus jaga jarak, meski di rumah," ungkapnya.
Untuk menghilangkan rasa bosan, ia mengaku tetap beraktifitas di dalam rumah. Seperti mencuci dan olahraga ringan. "Yang jelas cucian tambah banyak. Iya kalau di rumah mencuci pakaian, bersih-bersih. Dan juga berolahraga. Belajar menjahit bikin masker," jelasnya.
Setelah waktu 14 hari selesai, rasa empatinya muncul. Ia pun terdorong untuk membantu masyarakat yang terdampak Virus Corona.
Lebih dari satu jam, Siti Atikoh menceritakan kegiatannya selama pandemi. Meski tidak pernah berstatus ODP maupun PDP, Atikoh berusaha sebaik mungkin mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja selama 14 hari.
Selain aktifitas pribadi, ia juga berbagi tips menjaga kesehatan dan menangkal Covid-19. "Sejak 16 Maret stay at home selama 14 hari. Ya, olahraga tipis-tipis. Kagiatan fokus dari rumah," ujar Siti Atikoh.
Menurutnya, stay at home menjadi ruang refleksi diri. Awal-awal memang terasa sulit, namun itu harus dilakukan demi kepentingan bersama.
"Tetap menjaga kebugaran. Tidur tidak lebih jam 9 malam dan bangun jam 3, karena jam itu sangat baik untuk intens berkomunikasi dengan yang di atas," tuturnya.
Meski di rumah, protokoler kesehatan tetap dijalankannya dengan baik. Bahkan untuk bertemu dengan putranya ia harus menjaga jarak. Selain itu, sesering mungkin mencuci tangan dan memakai masker.
"Kalau biasanya sering memeluk dan dekat dengan Alam (putranya), saat ini harus jaga jarak, meski di rumah," ungkapnya.
Untuk menghilangkan rasa bosan, ia mengaku tetap beraktifitas di dalam rumah. Seperti mencuci dan olahraga ringan. "Yang jelas cucian tambah banyak. Iya kalau di rumah mencuci pakaian, bersih-bersih. Dan juga berolahraga. Belajar menjahit bikin masker," jelasnya.
Setelah waktu 14 hari selesai, rasa empatinya muncul. Ia pun terdorong untuk membantu masyarakat yang terdampak Virus Corona.
tulis komentar anda