Wagub Emil Sebut Daerah Bebas Banjir Jadi Daya Tarik Investasi
Minggu, 21 November 2021 - 14:00 WIB
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak menyebut, kondisi sebuah daerah yang bebas dari banjir menjadi point penting untuk daya tarik investasi.
"Begitu juga dengan Kabupaten Gresik, ketika mampu menyelesaikan permasalahan banjir akibat luapan Kali Lamong, maka iklim investasi juga akan semakin baik. Kalau banjir teratasi maka kemudian bisa apa? memberikan kepastian investasi di Gresik," katanya, Sabtu (20/11/2021).
Baca juga: Penemuan Bayi Mungil dalam Kardus Gemparkan Kota Madiun
Emil menambahkan, dalam kerangka Megapolitan Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan) yang ada dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019, Kabupaten Gresik ada dalam pengembangan kawasan tersebut.
Ia menuturkan kawasan industri dan perkembangan aglomerasi Surabaya memang ke arah barat, ke arah Gresik. Baik yang di wilayah Gresik maupun yang ke arah selatan. "Kami menyampaikan bahwa memang posisi Gresik ini menjadi sangat strategis," ungkapnya.
Terkait potensi pengembangan Jalan Lingkar Luar Barat Surabaya, Emil berharap, jika potensi tersebut berkembang, maka akan memperlancar proses distribusi bahan makanan, hasil produksi dan sebagainya dari dan menuju Kabupaten Gresik. Kemudian juga terwujud hunian-hunian dan ekosistem yang akan mewadahi generasi-generasi milenial dengan segala kreativitasnya. "Ya sebagaimana misalnya saya umpamakan Serpong dengan Jakarta hari ini," terangnya.
Lebih jauh Emil menjelaskan, isu infrastruktur di Kabupaten Gresik memang menjadi hal penting. Mengingat Kabupaten Gresik adalah daerah penyangga Surabaya dan saat ini menjadi destinasi industri bagi para pengusaha untuk menanamkan modalnya."Memang untuk Gresik, isu infrastruktur itu adalah isu yang utama," ungkapnya.
Emil menambahkan, pandemi COVID-19 membuat banyak aspek dan sektor harus melakukan penyesuaian. Termasuk program dan anggaran yang telah direncanakan sebelumnya. Ia menyebut, ada beberapa program yang memang harus dilakukan percepatan dalam upaya pengendalian COVID-19.
"Artinya kecepatan di satu hal akan bisa jadi mengorbankan prioritas yang lain tapi harus berani membuat pilihan-pilihan, itu memang sulit," tegasnya
"Begitu juga dengan Kabupaten Gresik, ketika mampu menyelesaikan permasalahan banjir akibat luapan Kali Lamong, maka iklim investasi juga akan semakin baik. Kalau banjir teratasi maka kemudian bisa apa? memberikan kepastian investasi di Gresik," katanya, Sabtu (20/11/2021).
Baca juga: Penemuan Bayi Mungil dalam Kardus Gemparkan Kota Madiun
Emil menambahkan, dalam kerangka Megapolitan Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan) yang ada dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019, Kabupaten Gresik ada dalam pengembangan kawasan tersebut.
Ia menuturkan kawasan industri dan perkembangan aglomerasi Surabaya memang ke arah barat, ke arah Gresik. Baik yang di wilayah Gresik maupun yang ke arah selatan. "Kami menyampaikan bahwa memang posisi Gresik ini menjadi sangat strategis," ungkapnya.
Terkait potensi pengembangan Jalan Lingkar Luar Barat Surabaya, Emil berharap, jika potensi tersebut berkembang, maka akan memperlancar proses distribusi bahan makanan, hasil produksi dan sebagainya dari dan menuju Kabupaten Gresik. Kemudian juga terwujud hunian-hunian dan ekosistem yang akan mewadahi generasi-generasi milenial dengan segala kreativitasnya. "Ya sebagaimana misalnya saya umpamakan Serpong dengan Jakarta hari ini," terangnya.
Lebih jauh Emil menjelaskan, isu infrastruktur di Kabupaten Gresik memang menjadi hal penting. Mengingat Kabupaten Gresik adalah daerah penyangga Surabaya dan saat ini menjadi destinasi industri bagi para pengusaha untuk menanamkan modalnya."Memang untuk Gresik, isu infrastruktur itu adalah isu yang utama," ungkapnya.
Emil menambahkan, pandemi COVID-19 membuat banyak aspek dan sektor harus melakukan penyesuaian. Termasuk program dan anggaran yang telah direncanakan sebelumnya. Ia menyebut, ada beberapa program yang memang harus dilakukan percepatan dalam upaya pengendalian COVID-19.
"Artinya kecepatan di satu hal akan bisa jadi mengorbankan prioritas yang lain tapi harus berani membuat pilihan-pilihan, itu memang sulit," tegasnya
(msd)
tulis komentar anda