Kesal Belum Diaspal sejak 2015, Emak-emak Tebang Pohon Blokade Jalan
Kamis, 18 November 2021 - 13:20 WIB
Puluhan enak-emak, warga di Dewsa Wakumoro Laiba, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Kamis (18/11/2021) pagi, melakukan aksi blokade jalan dengan cara menebang pohon. Foto SINDOnews
MUNA BARAT - Puluhan warga di Dewsa Wakumoro Laiba, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Kamis (18/11/2021) pagi, melakukan aksi blokade jalan dengan cara menebang pohon.Aksi blokade jalan yang dilakukan oleh emak-emak ini merupakan bentuk protes terhadap jalan rusak yang belum diperbaiki sejak 2015.
Siti Nuriyati, salah seorang warga mengatakan sejak tahun 2015 silam pemerintah belum memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan tiga kabupaten.
“Ini tak juga kunjung diperbaiki. Saat musim kemarau jalan berdebu , sementara di musim hujan jalan menjadi becek bak kubangan,” ungkap ibu rumah tangga itu, Kamis (18/11/2021).
Dampak dari aksi blokade jalan ini, warga yang akan melintas dari Kabupaten Muna menuju Kabupaten Muna Barat dan Buton Tengah terpaksa harus memutar balik arah mencari jalan alternatif.
Warga berjanji akan terus melakukan aksi sampai jalan rusak sepanjang kurang lebih 5 kilometer itu diaspal oleh pemerintah. Aksi blokade jalan sudah beberapa kali dilakukan, namun hingga saat ini pemerintah belum melakukan perbaikan.
Siti Nuriyati, salah seorang warga mengatakan sejak tahun 2015 silam pemerintah belum memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan tiga kabupaten.
Baca Juga
“Ini tak juga kunjung diperbaiki. Saat musim kemarau jalan berdebu , sementara di musim hujan jalan menjadi becek bak kubangan,” ungkap ibu rumah tangga itu, Kamis (18/11/2021).
Dampak dari aksi blokade jalan ini, warga yang akan melintas dari Kabupaten Muna menuju Kabupaten Muna Barat dan Buton Tengah terpaksa harus memutar balik arah mencari jalan alternatif.
Warga berjanji akan terus melakukan aksi sampai jalan rusak sepanjang kurang lebih 5 kilometer itu diaspal oleh pemerintah. Aksi blokade jalan sudah beberapa kali dilakukan, namun hingga saat ini pemerintah belum melakukan perbaikan.
(don)
tulis komentar anda