Ekonomi Mulai Pulih, Perputaran Uang di Jawa Timur Diprediksi Tumbuh 3,13 Persen
Rabu, 17 November 2021 - 10:53 WIB
SURABAYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) memprediksi hingga akhir 2021, akan terjadi arus uang keluar atau cash outflow sebesar Rp63,2 triliun. Jumlah tersebut naik 3,13 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan arus uang masuk atau cash inflow atau mencapai Rp34,05 triliun.
Menurut Deputi Kepala BI Jatim, Imam Subarkah terjadinya cash outflow ini sejalan dengan proses recovery kegiatan ekonomi di Jatim. Terlebih pada Maret 2021 banyak pembayaran proyek pemerintah yang berdampak pada meningkatnya jumlah cash outflow.
"Pembayaran proyek pemerintah tersebut juga menunjukkan dukungan sektor fiskal Jatim dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," katanya, Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Selama Januari - Oktober 2021, Ekspor Jawa Timur Naik 17,25 Persen
Dia mengungkapkan, selama April hinga Mei 2021 juga terdapat momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Hal itu berdampak pada meningkatnya jumlah cash outflow akibat besarnya animo masyarakat dalam melakukan penukaran uang.
Dalam momen itu juga terdapat pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR). "Namun pada Juli 2021 saat kasus COVID-19 melonjak, pemerintah melakukan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel. Sehingga masyarakat cenderung menahan konsumsi," terangnya.
Kondisi itu, lanjut dia, berdampak pada cash inflow yang cukup besar setelah berakhirnya Hari Raya Idul Fitri dan saat pemberlakuan PPKM. Setelah kasus COVID-19 melandai dan status PPKM di Jatim sudah berda di level 1, pada September mulai ada peningkaan transaksi, sekaligus bertepatan dengan pembayaran proyek pemerintah.
"Kami prediksikan pada Desember 2021 nanti, terjadi cash outflow Rp9 triliun, atau naik dibanding Desember 2020 yang sebesar Rp8,9 triliun," tandasnya.
Menurut Deputi Kepala BI Jatim, Imam Subarkah terjadinya cash outflow ini sejalan dengan proses recovery kegiatan ekonomi di Jatim. Terlebih pada Maret 2021 banyak pembayaran proyek pemerintah yang berdampak pada meningkatnya jumlah cash outflow.
"Pembayaran proyek pemerintah tersebut juga menunjukkan dukungan sektor fiskal Jatim dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," katanya, Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Selama Januari - Oktober 2021, Ekspor Jawa Timur Naik 17,25 Persen
Dia mengungkapkan, selama April hinga Mei 2021 juga terdapat momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Hal itu berdampak pada meningkatnya jumlah cash outflow akibat besarnya animo masyarakat dalam melakukan penukaran uang.
Dalam momen itu juga terdapat pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR). "Namun pada Juli 2021 saat kasus COVID-19 melonjak, pemerintah melakukan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel. Sehingga masyarakat cenderung menahan konsumsi," terangnya.
Kondisi itu, lanjut dia, berdampak pada cash inflow yang cukup besar setelah berakhirnya Hari Raya Idul Fitri dan saat pemberlakuan PPKM. Setelah kasus COVID-19 melandai dan status PPKM di Jatim sudah berda di level 1, pada September mulai ada peningkaan transaksi, sekaligus bertepatan dengan pembayaran proyek pemerintah.
"Kami prediksikan pada Desember 2021 nanti, terjadi cash outflow Rp9 triliun, atau naik dibanding Desember 2020 yang sebesar Rp8,9 triliun," tandasnya.
(msd)
tulis komentar anda