Tumpukan Sampah Meluber ke Jalan Pagarsih Kota Bandung, Bau Menyengat Menyebar
Sabtu, 13 November 2021 - 15:47 WIB
"Kalau biasanya dua gerobak, sekarang dibatasi dulu katanya," katanya.
Diketahui, penanganan sampah di Kota Bandung sempat terganggu akibat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat berhenti beroperasi menyusul cadangan bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat di TPA tersebut habis.
Namun begitu, persoalan tersebut telah teratasi dan TPA Sarimukti sudah kembali beroperasi. Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Iklim Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Helmi Gunawan memastikan, Pemprov Jabar telah melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan persoalan di TPA yang menampung sampah kawasan Bandung Raya itu.
"Insya Allah sampai Desember masih lancar karena upaya-upaya yang telah dilakukan," ujar Helmi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (12/11/2021).
Lebih lanjut Helmi menuturkan bahwa persoalan habisnya BBM untuk alat berat di TPA Sarimukti terjadi akibat faktor perubahan cuaca. Akibatnya, penanganan sampah di TPA Sarimukti menjadi lebih sulit dan berimbas terhadap ketersediaan BBM.
Terlebih, kata Helmi, volume sampah dari Bandung Raya yang masuk ke TPA Sarimukti juga mengalami peningkatan. Jika pada 2006 lalu hanya tiga kabupaten dan kota saja yang membuang sampahnya ke TPA Sarimukti, kini bertambah.
"Akhirnya (jumlah sampah) bertambah (dari) 1.200 ton per hari jadi 1.900 ton. Dua hari yang kemarin Kota Bandung sudah 1.300-an, sudah lebih dari itu," terangnya.
Diketahui, penanganan sampah di Kota Bandung sempat terganggu akibat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat berhenti beroperasi menyusul cadangan bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat di TPA tersebut habis.
Namun begitu, persoalan tersebut telah teratasi dan TPA Sarimukti sudah kembali beroperasi. Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Iklim Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Helmi Gunawan memastikan, Pemprov Jabar telah melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan persoalan di TPA yang menampung sampah kawasan Bandung Raya itu.
"Insya Allah sampai Desember masih lancar karena upaya-upaya yang telah dilakukan," ujar Helmi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (12/11/2021).
Lebih lanjut Helmi menuturkan bahwa persoalan habisnya BBM untuk alat berat di TPA Sarimukti terjadi akibat faktor perubahan cuaca. Akibatnya, penanganan sampah di TPA Sarimukti menjadi lebih sulit dan berimbas terhadap ketersediaan BBM.
Terlebih, kata Helmi, volume sampah dari Bandung Raya yang masuk ke TPA Sarimukti juga mengalami peningkatan. Jika pada 2006 lalu hanya tiga kabupaten dan kota saja yang membuang sampahnya ke TPA Sarimukti, kini bertambah.
"Akhirnya (jumlah sampah) bertambah (dari) 1.200 ton per hari jadi 1.900 ton. Dua hari yang kemarin Kota Bandung sudah 1.300-an, sudah lebih dari itu," terangnya.
(shf)
tulis komentar anda