Jembatan Miring di Palopo Retak, Lalu Lintas Trans Sulawesi Lumpuh
Minggu, 31 Oktober 2021 - 11:51 WIB
Suasana di Jembatan Miring, Minggu (31/10/2021). Sat Lantas Polres Palopo melakukan akses buka tutup untuk kendaraan. Foto: Chaeruddin
BELOPA - Hujan deras disertai angin kencang dan puting beliung melanda Luwu Raya , utamanya Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, sejak pukul 17.30 WITA, Sabtu (30/10/2021) malam.
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Palopo dan Kabupaten Luwu. Sungai Besar Sumarambu yang memisahkan antara Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo dan Desa Baramamase, Kecamatan Walerang, Kabupaten Luwu , juga meluap.
Informasi yang dihimpun SINDOnews, ada empat rumah yang roboh bagian dapurnya di Kelurahan Jaya dan Desa Baramamase. Beruntung seluruh penghuni rumah selamat.
Selain itu, banjir di Sungai Besar Sumarambu juga mengikis tanah bagian bawah Jembatan Miring (nama jembatan.red) hingga terjadi pergeseran yang menyebabkan jembatan retak pada bagian aspal di dua sisi, yakni sisi Utara dan Selatan.
Warga sekitar Jembatan Miring yang siaga sejak banjir tejadi telah melaporkannya peristiwa itu ke pemerintah serta aparat keamanan di dua wilayah yakni Polres Palopo dan Polres Luwu.
Melihat kondisi jembatan yang membahayakan jika dilalui kendaraan umum, baik mobil maupun motor, masyarakat setempat bersama Satlantas Polres Palopo dan Polres Luwu , sepakat untuk mengurai arus lalulintas sejak Sabtu (30/10/2021) malam.
Namun, karena situasi jembatan makin memprihatinkan, petugas menghentikan kendaraan roda empat jenis truk dan bus yang melintas di Jembatan Miring.
Panjangnya antrian truk hingga ratusan kendaraan menyebabkan kemacetan bahkan arus lalu lintas Trans Sulawesi di Kecamatan Telluwanua lumpuh total sejak Sabtu (30/10/2021) malam hingga Minggu (31/10/2021) pagi.
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Palopo dan Kabupaten Luwu. Sungai Besar Sumarambu yang memisahkan antara Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo dan Desa Baramamase, Kecamatan Walerang, Kabupaten Luwu , juga meluap.
Informasi yang dihimpun SINDOnews, ada empat rumah yang roboh bagian dapurnya di Kelurahan Jaya dan Desa Baramamase. Beruntung seluruh penghuni rumah selamat.
Selain itu, banjir di Sungai Besar Sumarambu juga mengikis tanah bagian bawah Jembatan Miring (nama jembatan.red) hingga terjadi pergeseran yang menyebabkan jembatan retak pada bagian aspal di dua sisi, yakni sisi Utara dan Selatan.
Warga sekitar Jembatan Miring yang siaga sejak banjir tejadi telah melaporkannya peristiwa itu ke pemerintah serta aparat keamanan di dua wilayah yakni Polres Palopo dan Polres Luwu.
Melihat kondisi jembatan yang membahayakan jika dilalui kendaraan umum, baik mobil maupun motor, masyarakat setempat bersama Satlantas Polres Palopo dan Polres Luwu , sepakat untuk mengurai arus lalulintas sejak Sabtu (30/10/2021) malam.
Namun, karena situasi jembatan makin memprihatinkan, petugas menghentikan kendaraan roda empat jenis truk dan bus yang melintas di Jembatan Miring.
Panjangnya antrian truk hingga ratusan kendaraan menyebabkan kemacetan bahkan arus lalu lintas Trans Sulawesi di Kecamatan Telluwanua lumpuh total sejak Sabtu (30/10/2021) malam hingga Minggu (31/10/2021) pagi.
tulis komentar anda