Sekolah Dasar di Kota Parepare Terapkan Program Pendidikan Asal Jepang
Rabu, 20 Oktober 2021 - 17:32 WIB
PAREPARE - Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare menghadirkan program penguatan karakter anak didik melalui Gakken After School. Melalui program tersebut, anak didik diharapkan dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengatakan, program penguatan pendidikan itu merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Parepare dan perusahaan asal Jepang. Program tersebut merupakan langkah nyata untuk mendorong terciptanya SDM berkualitas yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan nasional.
Baca Juga: Taufan
"Melalui program ini, kita memberikan ruang bagaimana anak-anak belajar," ungkap dia.
Setidaknya, kata Taufan , sudah 80 sekolah tingkat dasar yang mengikuti program tersebut. Menurutnya, program tersebut memberikan bimbingan yang sangat mementingkan pendidikan moral.
Baca juga:Warga Parepare Diimbau Waspada Praktek Pinjaman Online
Program pendidikan asal Jepang itu, kata dia, tidak sebatas fokus pada peningkatan kompetensi akademik, seperti membaca dan berhitung. Tidak kalah penting dan jadi atensi yakni kompetensi non-akademik, seperti kepercayaan diri, disiplin, semangat belajar dan lain sebagainya.
"Ini semua demi anak-anak kita yang cerdas dan berkualitas," pungkasnya.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengatakan, program penguatan pendidikan itu merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Parepare dan perusahaan asal Jepang. Program tersebut merupakan langkah nyata untuk mendorong terciptanya SDM berkualitas yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan nasional.
Baca Juga: Taufan
"Melalui program ini, kita memberikan ruang bagaimana anak-anak belajar," ungkap dia.
Setidaknya, kata Taufan , sudah 80 sekolah tingkat dasar yang mengikuti program tersebut. Menurutnya, program tersebut memberikan bimbingan yang sangat mementingkan pendidikan moral.
Baca juga:Warga Parepare Diimbau Waspada Praktek Pinjaman Online
Program pendidikan asal Jepang itu, kata dia, tidak sebatas fokus pada peningkatan kompetensi akademik, seperti membaca dan berhitung. Tidak kalah penting dan jadi atensi yakni kompetensi non-akademik, seperti kepercayaan diri, disiplin, semangat belajar dan lain sebagainya.
"Ini semua demi anak-anak kita yang cerdas dan berkualitas," pungkasnya.
(luq)
tulis komentar anda