Realisasi Bendungan Tiga Dihaji Ditargetkan Capai 29 Persen hingga Akhir Tahun
Kamis, 14 Oktober 2021 - 11:10 WIB
PALEMBANG - Pembangunan proyek Bendungan Tiga Dihaji yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Sumatera Selatan ditargekan mencapai 29 persen realisasinya hingga akhir tahun. Saat ini progres pembangunan hanya mengalami kenaikan sekitar 4 persen atau secara keseluruhan baru mencapai 26,4 persen.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) Wilayah VIII Palembang, Maryadi Utama mengatakan, pihaknya masih mengalami sejumlah kendala dalam pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut, sehingga saat ini pihaknya masih mengerjakan terowongan penghubung, galian spillway serta jembatan penghubung sandaran pada bagian kiri dan kanan. Baca Juga: Berkah, Dam Colo Ditutup untuk Pemeliharaan, Ratusan Warga Panen Ikan di Bengawan Solo
"Saat ini kami juga sedang memperbaiki jalan akses menuju lokasi proyek. Sebab, selama ini jalan yang digunakan masih menggunakan jalan umum yang melintasi permukiman warga," ujar Maryadi saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (14/10/2021).
Meski mengalami sejumlah kendala, Maryadi menegaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi pengerjaan di sektor lainnya. Hanya saja, untuk akses pendistribusian bahan material proyek memerlukan waktu yang cukup lama. "Akses jalan yang digunakan kondisinya sangat ramai dengan aktivitas warga, karena di sana ada pasar. Jadi yah kalau jam-jam sibuk memang sering macet," jelasnya.
Untuk mengatasi kendala itu, lanjut Maryadi, saat ini pihaknya telah mengajukan pembangunan akses jalan baru sepanjang 9,8 kilometer menuju lokasi, hanya saja jalan baru tersebut sebagian besar menggunakan lahan hutan lindung.
"Untuk dapat membangun jalan baru itu, kami masih menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) untuk menggunakan lahan tersebut. Selain itu, kami juga sedang melakukan pembebasan lahan yang menjadi milik warga," lanjutnya.
Untuk pembebasan lahan, Maryadi menargetkan rampung pada Mei 2022 mendatang, termasuk juga beberapa lahan yang digunakan untuk konstruksi proyek. "Sebagian besar lahan proyek juga masih ada yang belum dibebaskan. Targetnya seluruh lahan sudah bebas di Mei 2022 tahun depan," ucapnya.
Selain akses jalan dan pembebasan lahan, Maryadi menerangkan, pihaknya harus melakukan review desain. Pasalnya, saat melakukan kegiatan penggalian, dasar tanah bendungan merupakan tanah lunak. "Jadi kami harus menyesuaikan konstruksinya dengan kondisi tanah yang ada," bebernya.
Meski menemui sejumlah kendala, progres pembangunan bendungan tersebut masih berjalan sesuai dengan jadwal pelaksanaan. BBWSS Wilayah VIII Palembang menargetkan progres pembangunan bendungan bisa mencapai 29 persen di akhir tahun 2021. "Tidak ada keterlambatan, progresnya masih on the track," kata Maryadi.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) Wilayah VIII Palembang, Maryadi Utama mengatakan, pihaknya masih mengalami sejumlah kendala dalam pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut, sehingga saat ini pihaknya masih mengerjakan terowongan penghubung, galian spillway serta jembatan penghubung sandaran pada bagian kiri dan kanan. Baca Juga: Berkah, Dam Colo Ditutup untuk Pemeliharaan, Ratusan Warga Panen Ikan di Bengawan Solo
"Saat ini kami juga sedang memperbaiki jalan akses menuju lokasi proyek. Sebab, selama ini jalan yang digunakan masih menggunakan jalan umum yang melintasi permukiman warga," ujar Maryadi saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (14/10/2021).
Meski mengalami sejumlah kendala, Maryadi menegaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi pengerjaan di sektor lainnya. Hanya saja, untuk akses pendistribusian bahan material proyek memerlukan waktu yang cukup lama. "Akses jalan yang digunakan kondisinya sangat ramai dengan aktivitas warga, karena di sana ada pasar. Jadi yah kalau jam-jam sibuk memang sering macet," jelasnya.
Untuk mengatasi kendala itu, lanjut Maryadi, saat ini pihaknya telah mengajukan pembangunan akses jalan baru sepanjang 9,8 kilometer menuju lokasi, hanya saja jalan baru tersebut sebagian besar menggunakan lahan hutan lindung.
"Untuk dapat membangun jalan baru itu, kami masih menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) untuk menggunakan lahan tersebut. Selain itu, kami juga sedang melakukan pembebasan lahan yang menjadi milik warga," lanjutnya.
Untuk pembebasan lahan, Maryadi menargetkan rampung pada Mei 2022 mendatang, termasuk juga beberapa lahan yang digunakan untuk konstruksi proyek. "Sebagian besar lahan proyek juga masih ada yang belum dibebaskan. Targetnya seluruh lahan sudah bebas di Mei 2022 tahun depan," ucapnya.
Baca Juga
Selain akses jalan dan pembebasan lahan, Maryadi menerangkan, pihaknya harus melakukan review desain. Pasalnya, saat melakukan kegiatan penggalian, dasar tanah bendungan merupakan tanah lunak. "Jadi kami harus menyesuaikan konstruksinya dengan kondisi tanah yang ada," bebernya.
Meski menemui sejumlah kendala, progres pembangunan bendungan tersebut masih berjalan sesuai dengan jadwal pelaksanaan. BBWSS Wilayah VIII Palembang menargetkan progres pembangunan bendungan bisa mencapai 29 persen di akhir tahun 2021. "Tidak ada keterlambatan, progresnya masih on the track," kata Maryadi.
(don)
tulis komentar anda