Jika Ada Temuan Kasus Positif, PTM di Sleman Langsung Ditutup
Kamis, 14 Oktober 2021 - 09:31 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman akan menutup kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas jika ditemukan adanya kasus positif COVID-19.
PTM terbatas tingkat SMP dan SD digelar sejak Senin (11/10/2021). PTM dilakukan di 119 SMP dan 85 SD di 17 Kapanewon se Sleman.
"Jika nanti ditemukan adanya kasus positif 1 orang siswa saja, (PTM) di sekolah itu akan kita tutup dulu," kata bupati Sleman, Kustini, Kamis (14/102021).
Kebijakan itu akan diambil untuk memastikan kegiatan PTM tetap berjalan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga perlu dilakukan lokalisir penanganan secara optimal terhadap kasus yang ada.
"Kalau ada siswa positif, maka PTM di sekolah itu akan ditutup, Ini tindakan cepat yang harus diambil sembari dilakukan 3 T untuk memastikan ada klaster atau tidak," jelas Kustini.
Terkait waktu penutupan nantinya akan disesuaikan dengan temuan kasus yang ada. Jika hanya ditemukan satu kasus positif, sekolah akan ditutup 3 hari untuk kemudian dilakukan sterilisasi. Baca: Bea Cukai Kualanamu Gagalkan Penyelundupan Narkoba Lewat Jasa Pengiriman.
"Kalau kita tutup (PTM) semuanya se Sleman tidak mungkin. Yang penting bagaimana mitigasinya kita lakukan dengan benar agar COVID-19 di sekolah tidak menjadi phobia," tambah Kustini.
Dilanjutkan Kustini, sejauh ini pelaksanaan PTM di Sleman diawasi oleh Dinas Pendidikan dan pemangku kepentingan di masing-masing wilayah. Pengawasan dilaksanakan untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik di setiap sekolah. Baca Juga: Mengenaskan! Cari Sinyal ke Atas Bukit, Pemuda di Merangin Tewas Diterkam Harimau.
"Minggu depan juga akan dilaksanakan swab sampling. Agar kita tahu ada kasus atau tidak. Harapannya tidak ada kasus ya, dan PTM tidak ada yang ditutup," pungkasnya.
PTM terbatas tingkat SMP dan SD digelar sejak Senin (11/10/2021). PTM dilakukan di 119 SMP dan 85 SD di 17 Kapanewon se Sleman.
"Jika nanti ditemukan adanya kasus positif 1 orang siswa saja, (PTM) di sekolah itu akan kita tutup dulu," kata bupati Sleman, Kustini, Kamis (14/102021).
Kebijakan itu akan diambil untuk memastikan kegiatan PTM tetap berjalan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga perlu dilakukan lokalisir penanganan secara optimal terhadap kasus yang ada.
"Kalau ada siswa positif, maka PTM di sekolah itu akan ditutup, Ini tindakan cepat yang harus diambil sembari dilakukan 3 T untuk memastikan ada klaster atau tidak," jelas Kustini.
Terkait waktu penutupan nantinya akan disesuaikan dengan temuan kasus yang ada. Jika hanya ditemukan satu kasus positif, sekolah akan ditutup 3 hari untuk kemudian dilakukan sterilisasi. Baca: Bea Cukai Kualanamu Gagalkan Penyelundupan Narkoba Lewat Jasa Pengiriman.
"Kalau kita tutup (PTM) semuanya se Sleman tidak mungkin. Yang penting bagaimana mitigasinya kita lakukan dengan benar agar COVID-19 di sekolah tidak menjadi phobia," tambah Kustini.
Dilanjutkan Kustini, sejauh ini pelaksanaan PTM di Sleman diawasi oleh Dinas Pendidikan dan pemangku kepentingan di masing-masing wilayah. Pengawasan dilaksanakan untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik di setiap sekolah. Baca Juga: Mengenaskan! Cari Sinyal ke Atas Bukit, Pemuda di Merangin Tewas Diterkam Harimau.
"Minggu depan juga akan dilaksanakan swab sampling. Agar kita tahu ada kasus atau tidak. Harapannya tidak ada kasus ya, dan PTM tidak ada yang ditutup," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda