Bergerak Bersama Wujudkan Surabaya Medical Tourism

Senin, 11 Oktober 2021 - 14:46 WIB
Pemerintah Kota Surabaya kerja sama dengan Universitas Airlangga dan Persi serta komponen terkit lainnya segera wujudkan Surabaya Medical Tourism
KOTA SURABAYA - Potensi besar Kota Surabaya dalam mengembangkan layanan wisata medis (medical tourism) ditangkap dengan konkret oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dengan menggandeng berbagai komponen, pelayanan itu akan segera diwujudkan di Kota Surabaya. Komitmen mewujudkan Surabaya Medical Tourism (SMT) dibuktikan dengan peluncuran awal SMT disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis (medical tourism) di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021).

Penandatanganan nota kesepakatan digelar di lobby lantai dua Balai Kota Surabaya oleh Pemerintah Kota (Pemko) Surabaya bersama dengan Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) wilayah Jawa Timur Dr Dodo Anondo, Ketua DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) atau asosiasi agensi tur perjalanan Jatim Imam Mahmudi, Ketua Astindo Jawa Timur Yongky Yanwitarko, dan Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jatim Dwi Cahyono.

Pada kesempatan tersebut Wali Kota Eri mengatakan medical tourism atau wisata medis ini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Kota Surabaya. Sebab, Surabaya memiliki potensi besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Surabaya maupun di Indonesia timur.



“Jika kita bisa melakukan pelayanan ini, maka secara otomatis akan menggerakkan ekonomi, pariwisata, perhotelan, restoran dan semuanya yang ada di Kota Surabaya,” katanya.



Eri menjelaskan, Medical Tourism Surabaya akan berbentuk sebuah aplikasi yang saat ini terus dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair). Dalam aplikasi yang merupakan produk bersama itu, nantinya akan ada rumah sakit beserta layanan unggulannya serta biayanya, ada pariwisatanya, perhotelannya, restoran dan berbagai fasilitas lainnya.

Maka ketika ada orang sakit dan berobat ke Kota Surabaya, pasti ada keluarganya yang ikut, sehingga sebelum dia berangkat ke Surabaya, sudah daftar duluan arahnya nanti ke mana saja, mulai rumah sakitnya di mana, hotelnya di mana, dan akan berkunjung ke mana. Bahkan, akan dijemput dari bandara menggunakan ambulancenya dari mana. “Itu sudah dirancang sejak awal, karena semuanya ini akan terangkai menjadi satu bagian,” tuturnya.



Di samping itu Wali Kota Eri juga memaparkan bahwa sekitar 70 persen orang Indonesia berobat ke luar negeri, dan dari 70 persen itu, sebagian besar adalah warga Kota Surabaya. Padahal, pengobatan di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More