Data Terus Diperbaharui, Jumlah Warga Miskin Bandung Naik 3.000 Orang
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 13:48 WIB
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung terus berupaya melakukan update data warga miskin secara berkala agar memperoleh data akurat. Terakhir, data warga miskin tercatat naik 3.000 orang.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung Tono Rusdiantono menyatakan, kunci utama dalam pengentasan kemiskinan yakni terletak pada keakuratan data. Sehingga, program pemerintah bisa tepat sasaran. Tono mengaku memanfaatkan segala sumber daya baik manusia ataupun teknologi untuk akurasi data. Bahkan, pembaharuan dilakukan setiap hari.
"Sekarang instruksi Kemensos yang tadinya updating data itu 6 bulan sekali berubah jadi 3 bulan sekali, sekarang setiap bulan. Tiap hari dilakukan usulan, perbaikan dan kelaikan, memang ini harus sesuai prosedur," ucap Tono.
Melalui verifikasi dan validasi data inilah, lanjut Tono, Data Terpadu Kesejahteraan Soial (DTKS) di Kota Bandung selalu menyesuaikan dengan kondisi terkini. Seperti yang terhitung per Januari 2021 terpantau ada kenaikan sekitar 3.000 warga miskin.
"Sekarang updating data DTKS di Kota Bandung tadinya 136.000-an, sekarang jadi 139.000-an. Kemarin kita juga kerja keras supaya bisa masuk DTKS yang memang betul bisa masuk dan belum terdata di DTKS," jelasnya.
Tono menyebut, Kota Bandung jadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang mengucurkan bantuan sosial saat PPKM darurat beberapa waktu lalu. Kunci suksesnya juga terletak di proses pendataan karena targetnya adalah warga non-DTKS.
"Kemarin juga baru saja dibagikan tambahan bagi 60 ribu. Ini semuanya mendapatkan bantuan sosial yang non DTKS. Persentase penyalurannya mencapai 99,80 persen," ungkapnya.
Total bantuan berhasil tersalurkan kepada 59.964 Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Dari 60 ribu PKM yang ditargetkan, sisanya tidak bisa cair lantaran ada yang meninggal, meningkat taraf ekonomi, dan sejumlah alasan lainnya.
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung Tono Rusdiantono menyatakan, kunci utama dalam pengentasan kemiskinan yakni terletak pada keakuratan data. Sehingga, program pemerintah bisa tepat sasaran. Tono mengaku memanfaatkan segala sumber daya baik manusia ataupun teknologi untuk akurasi data. Bahkan, pembaharuan dilakukan setiap hari.
Baca Juga
"Sekarang instruksi Kemensos yang tadinya updating data itu 6 bulan sekali berubah jadi 3 bulan sekali, sekarang setiap bulan. Tiap hari dilakukan usulan, perbaikan dan kelaikan, memang ini harus sesuai prosedur," ucap Tono.
Melalui verifikasi dan validasi data inilah, lanjut Tono, Data Terpadu Kesejahteraan Soial (DTKS) di Kota Bandung selalu menyesuaikan dengan kondisi terkini. Seperti yang terhitung per Januari 2021 terpantau ada kenaikan sekitar 3.000 warga miskin.
"Sekarang updating data DTKS di Kota Bandung tadinya 136.000-an, sekarang jadi 139.000-an. Kemarin kita juga kerja keras supaya bisa masuk DTKS yang memang betul bisa masuk dan belum terdata di DTKS," jelasnya.
Tono menyebut, Kota Bandung jadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang mengucurkan bantuan sosial saat PPKM darurat beberapa waktu lalu. Kunci suksesnya juga terletak di proses pendataan karena targetnya adalah warga non-DTKS.
"Kemarin juga baru saja dibagikan tambahan bagi 60 ribu. Ini semuanya mendapatkan bantuan sosial yang non DTKS. Persentase penyalurannya mencapai 99,80 persen," ungkapnya.
Total bantuan berhasil tersalurkan kepada 59.964 Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Dari 60 ribu PKM yang ditargetkan, sisanya tidak bisa cair lantaran ada yang meninggal, meningkat taraf ekonomi, dan sejumlah alasan lainnya.
Lihat Juga: Sapa Warga, Dhani Wirianata Calon Wakil Wali Kota Bandung Sambangi Warga Cibeunying Kidul
(don)
tulis komentar anda