Hadapi Generasi Alhpa, Tenaga Pendidik Harus Cakap Digital
Selasa, 05 Oktober 2021 - 10:11 WIB
MAKASSAR - Dunia pendidikan terus berkembang. Perubahan yang terjadi, baik dari media ajar hingga peserta didik, membuat tenaga pendidik harus terus meningkatkan kemampuan mengajarnya. Khususnya, dalam menghadapi generasi alhpa.
Generasi alhpa merupakan generasi yang lahir pada tahun 2010 ke atas, dengan umur tertua di tahun 2019 adalah 9 tahun. Generasi ini lahir di dunia digital. Mereka umumnya sudah sangat akrab dengan teknologi digital .
Dosen Universitas Muslim Indonesia ( UMI ), Hadawiah menjelaskan, untuk menghadapi generasi alpha, tenaga pengajar yang saat ini berasal dari generasi x harus memiliki kemampuan literasi digital.
"Tenaga pendidik saat ini yang merupakan generasi x perlu di-up pengetahuan dan keterampilan digitalnya dalam mengantar pembelajaran yang menarik untuk generasi alhpa. Namun, dalam menghadapi itu memerlukan panduan dari kementerian sebagai acuan dan pedoman untuk membawa pembelajaran digital menjadi menarik dan berhasil," kata Hadawiah.
Generasi alhpa mampu mengakses hal-hal baru dengan mesin pencari Google, Yahoo, ditambah media percakapan digital. Hanya saja, kata Hadawiah, media informasi ini perlu diliterasi dengan baik dan hati-hati, supaya generasi ini tidak salah dalam mengakses informasi.
"Materi yang baik akan masuk melalui kognisi yang melalui hal-hal baru , membentuk memori dan membuat keputusan, membentuk memori dan membuat keputusan," kata dia.
Media pembelajaran digital yang menarik menurut Hadawiah bisa melalui instrumen audio visual, video, Yutube media visual gerak. Guru yang cakap digital akan menghasilkan generasi yang kuat menghadapi keadaan ke depan dan memiliki pewarisan generasi bangsa yang kuat dan hebat pula.
Generasi alhpa merupakan generasi yang lahir pada tahun 2010 ke atas, dengan umur tertua di tahun 2019 adalah 9 tahun. Generasi ini lahir di dunia digital. Mereka umumnya sudah sangat akrab dengan teknologi digital .
Dosen Universitas Muslim Indonesia ( UMI ), Hadawiah menjelaskan, untuk menghadapi generasi alpha, tenaga pengajar yang saat ini berasal dari generasi x harus memiliki kemampuan literasi digital.
"Tenaga pendidik saat ini yang merupakan generasi x perlu di-up pengetahuan dan keterampilan digitalnya dalam mengantar pembelajaran yang menarik untuk generasi alhpa. Namun, dalam menghadapi itu memerlukan panduan dari kementerian sebagai acuan dan pedoman untuk membawa pembelajaran digital menjadi menarik dan berhasil," kata Hadawiah.
Generasi alhpa mampu mengakses hal-hal baru dengan mesin pencari Google, Yahoo, ditambah media percakapan digital. Hanya saja, kata Hadawiah, media informasi ini perlu diliterasi dengan baik dan hati-hati, supaya generasi ini tidak salah dalam mengakses informasi.
"Materi yang baik akan masuk melalui kognisi yang melalui hal-hal baru , membentuk memori dan membuat keputusan, membentuk memori dan membuat keputusan," kata dia.
Media pembelajaran digital yang menarik menurut Hadawiah bisa melalui instrumen audio visual, video, Yutube media visual gerak. Guru yang cakap digital akan menghasilkan generasi yang kuat menghadapi keadaan ke depan dan memiliki pewarisan generasi bangsa yang kuat dan hebat pula.
(agn)
tulis komentar anda