Banjir Rob Landa Pekalongan, Markas Tentara dan Polisi Ikut Terendam
Selasa, 02 Juni 2020 - 09:35 WIB
PEKALONGAN - Banjir air laut pasang atau rob merendam akses jalan, permukiman, dan kantor sejumlah instansi pemerintahan di Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan , Selasa (2/6/2020). Ketinggian banjir antara setengah hingga satu meter.
Berdasarkan pantauan di lapangan, banjir rob yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, pagi ini masih cukup tinggi. Tidak hanya akses jalan utama, tapi rumah warga, markas Koramil, Polsek dan kantor Kecamatan Pekalongan Utara juga terendam banjir. Akibatnya aktivitas masyarakat dan layanan pemerintahan terganggu.
Seperti Markas Koramil Pekalongan Utara yang praktis lumpuh tak bisa digunakan. Mulai akses masuk, ruang depan pelayanan, ruangan anggota, ruang Danramil terendam banjir rob hingga sekitar 40 cm. Perumahan prajurit juga terendam sehingga tak bisa digunakan lagi.( )
Begitu juga dengan markas Polsek Pekalongan Utara. Banjir setinggi 30 cm merendam ruang depan, ruang pelayanan, ruang Kapolsek, dan ruang tahanan.
Bagi sebagain warga, air banjir terpaksa digunakan untuk mencuci lantaran mereka tidak memiliki air bersih. Mesin cuci juga terendam sehingga tidak bisa dimanfaatkan.
"Kami tidak punya air bersih, mesin cuci juga terendam, jadi mencuci pakai air banjir," kata salah satu warga, Ny Eko, Selasa (2/6/2020).
Sementara itu, dari data BPBD Kota Pekalongan, akibat banjir rob ini, sekitar 150 orang mengungsi di beberapa lokasi, seperti rumah susun Krapyak, dan musala dekat rusun, atau ke rumah saudara yang tidak terendam banjir.
Banjir rob yang mencapai puncaknya dua hari terakhir merendam wilayah Kelurahan Degayu, Krapyak, Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Bandengan, dan Padukuhan Kraton. Rob juga merendam rumah di Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Tirto di Pekalongan Barat.
Di Kabupaten Pekalongan banjir juga merenddam Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo, Kecamatan Tirto. Kemudian di Kecamatan Wonokerto meliputi Desa Tratebang, Wononerto Kulon, Wonokerto Wetan, Jambean, Semut, dan Bebel.
Berdasarkan pantauan di lapangan, banjir rob yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, pagi ini masih cukup tinggi. Tidak hanya akses jalan utama, tapi rumah warga, markas Koramil, Polsek dan kantor Kecamatan Pekalongan Utara juga terendam banjir. Akibatnya aktivitas masyarakat dan layanan pemerintahan terganggu.
Seperti Markas Koramil Pekalongan Utara yang praktis lumpuh tak bisa digunakan. Mulai akses masuk, ruang depan pelayanan, ruangan anggota, ruang Danramil terendam banjir rob hingga sekitar 40 cm. Perumahan prajurit juga terendam sehingga tak bisa digunakan lagi.( )
Begitu juga dengan markas Polsek Pekalongan Utara. Banjir setinggi 30 cm merendam ruang depan, ruang pelayanan, ruang Kapolsek, dan ruang tahanan.
Bagi sebagain warga, air banjir terpaksa digunakan untuk mencuci lantaran mereka tidak memiliki air bersih. Mesin cuci juga terendam sehingga tidak bisa dimanfaatkan.
"Kami tidak punya air bersih, mesin cuci juga terendam, jadi mencuci pakai air banjir," kata salah satu warga, Ny Eko, Selasa (2/6/2020).
Sementara itu, dari data BPBD Kota Pekalongan, akibat banjir rob ini, sekitar 150 orang mengungsi di beberapa lokasi, seperti rumah susun Krapyak, dan musala dekat rusun, atau ke rumah saudara yang tidak terendam banjir.
Banjir rob yang mencapai puncaknya dua hari terakhir merendam wilayah Kelurahan Degayu, Krapyak, Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Bandengan, dan Padukuhan Kraton. Rob juga merendam rumah di Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Tirto di Pekalongan Barat.
Di Kabupaten Pekalongan banjir juga merenddam Desa Jeruksari, Mulyorejo, Tegaldowo, Karangjompo, Kecamatan Tirto. Kemudian di Kecamatan Wonokerto meliputi Desa Tratebang, Wononerto Kulon, Wonokerto Wetan, Jambean, Semut, dan Bebel.
(abd)
tulis komentar anda