87 Warga Warga Perum Kanisius Lakukan Isolasi Mandiri
Selasa, 21 April 2020 - 21:13 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman sudah melakukan rapid test terhadap warga Perumahan Kanisus, Jetis, Wedomartani, Ngemplak, Sleman yang melakukan isolasi mandiri dan statusnya orang dalam pemantauan (ODP). Tercatat ada 87 orang dari 26 kepala keluarga yang melakukan isolasi diri.
Mereka melakukan isolasi diri karena ada tetangganya LH, 52, positif virus corona jenis baru, Covid-19 dan sebelum diketahui positif pernah kontak denganya. Hasil positif terhadap LH ini diketahui 13 April 2020 lalu dan masuk kasus 55 di DIY. Saat ini LH tengah dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta. LH diduga terpapar Covid-19, dari daerah zona merah. Sebab sebelumnya melakukan perjalanan dari Bogor dan Jakarta
“Saya sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman untuk segera melakukan rapid test, bagi ODP dan PDP di Sleman, termasuk warga perumahan Kanisius, Ngemplak itu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya yang juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Selasa (21/4/2020) malam.
Harda menjelaskan dengan adanya rapid test tersebut maka akan mengetahui kondisi warga di perumahan tersebut apakah positif apa negatif. Sehingga akan memudahkan dalam penanganannya. Jika negatif tentu warga akan merasa aman dan bila positif segera akan melakukan tindakan sesuai prosedur keamanan keselamatan Covid-10. “Untuk rapid test ini kami sudah mengadakan 5000 alat. Sehingga tidak ada masalah,” terang Harda.
Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan untuk pemantauan dan rapid test terhadap warga Perumahan Kanisisu tersebut ditangani Puskesmas Ngemplak 2 dan tim gugus tugas penganganan covid-19 Kecamatan Ngemplak.
“Rapid test pertama hasilnya negatif, sekarang tinggal menunggu hasil rapid test kedua yang akan dilaksanakan minggu ini,” jelas Joko yang juga sebagai koordinator operasi gugiu tugas penanganan Covid-19 Sleman ini.
Mereka melakukan isolasi diri karena ada tetangganya LH, 52, positif virus corona jenis baru, Covid-19 dan sebelum diketahui positif pernah kontak denganya. Hasil positif terhadap LH ini diketahui 13 April 2020 lalu dan masuk kasus 55 di DIY. Saat ini LH tengah dirawat di RS Panti Rapih Yogyakarta. LH diduga terpapar Covid-19, dari daerah zona merah. Sebab sebelumnya melakukan perjalanan dari Bogor dan Jakarta
“Saya sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman untuk segera melakukan rapid test, bagi ODP dan PDP di Sleman, termasuk warga perumahan Kanisius, Ngemplak itu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya yang juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Penangganan Covid-19 Sleman, Selasa (21/4/2020) malam.
Harda menjelaskan dengan adanya rapid test tersebut maka akan mengetahui kondisi warga di perumahan tersebut apakah positif apa negatif. Sehingga akan memudahkan dalam penanganannya. Jika negatif tentu warga akan merasa aman dan bila positif segera akan melakukan tindakan sesuai prosedur keamanan keselamatan Covid-10. “Untuk rapid test ini kami sudah mengadakan 5000 alat. Sehingga tidak ada masalah,” terang Harda.
Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan untuk pemantauan dan rapid test terhadap warga Perumahan Kanisisu tersebut ditangani Puskesmas Ngemplak 2 dan tim gugus tugas penganganan covid-19 Kecamatan Ngemplak.
“Rapid test pertama hasilnya negatif, sekarang tinggal menunggu hasil rapid test kedua yang akan dilaksanakan minggu ini,” jelas Joko yang juga sebagai koordinator operasi gugiu tugas penanganan Covid-19 Sleman ini.
(nun)
tulis komentar anda