Kisah Djuwari, Pemikul Tandu Jenderal Sudirman yang Terlupakan

Minggu, 19 September 2021 - 05:16 WIB
Djuwari merupakan satu-satunya yang masih hidup dari empat warga Dusun Goliman yang pernah memikul tandu Jenderal Sudirman saat perang gerilya.(Ist)
Kita semua pasti mengenal sosok Jenderal Sudirman , pejuang kemerdekaan Indonesia yang terkenal dengan taktik perang gerilya. Namun tidak semua orang mengetahui kisah Djuwari, pemikul tandu Jenderal Soedirman yang terlupakan, dan luput dari perhatian semua.

Djuwari merupakan satu-satunya yang masih hidup dari empat warga Dusun Goliman yang pernah memikul tandu Jenderal Sudirman saat perang gerilya .

Melihat sosok Djuwari tak nampak kegagahan seperti saat memanggul tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman. Namun dipandang lebih dekat, baru tampak sisa-sisa kepahlawanan pemuda Djuwari. Sorot mata kakek 13 cucu itu masih menyala, menunjukkan semangat perjuangan periode awal kemerdekaan.

Sang pemanggul tandu Panglima Besar itu mengenakan baju putih teramat lusuh yang tidak dikancingkan. Sehingga angin pegunungan serta mata manusia bebas memandang perut keriputnya yang memang kurus.

Sedangkan celana pendek yang dipakai juga tak kalah lusuh dibanding baju atasan.



Rumah-rumah di Dusun Goliman termasuk area kediaman Djuwari tak begitu jauh dari kehidupan miskin. Beberapa rumah masih berdinding anyaman bambu, jika ada yang bertembok pastilah belum dipermak semen.

Sama halnya dengan kediaman Djuwari yang amat sederhana dan belum dilengkapi lantai.

“Yang penting udah tau manggul Jenderal, Pak Dirman. Aku manggul dari Goliman hingga Bajulan, itu masuk Nganjuk,” ujar Djuwari.

Dia bercerita, memanggul tandu Pak Dirman (panggilannya kepada sang Jenderal) adalah kebanggaan luar biasa. Kakek yang memiliki tiga cicit itu mengaku memanggul tandu jenderal merupakan pengabdian. Semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas tanpa berharap imbalan apapun.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More