Betulkah Gempa Bumi Megathrust Laut Selatan Jawa Semakin Dekat? Ini Kata BMKG

Senin, 13 September 2021 - 14:51 WIB
Gempa bumi berkekuatan besar diprediksi terjadi di Laut Selatan Jawa. Benarkah?.Foto/ilustrasi
BANDUNG - Gempa bumi berkekuatan besar (megathrust) di Laut Selatan Jawa diprediksi bakal terjadi dan menyebabkan ancaman bencana tsunami hingga puluhan meter. Sampai saat ini belum ada alat atau hasil riset yang bisa memprediksi kapan bencana itu bakal terjadi.

Kendati begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan beberapa indikator atau warning atas potensi bakal terjadinya gempa besar. Walaupun, indikator tersebut juga tidak bisa menjadi acuan konkret.

Baca juga: Campur Sperma ke Makanan Istri Teman, Dokter DP Diperiksa Polda Jateng



Menurut Kepala Seksi data dan Informasi BMKG Stasiun Bandung Rasmid, salah satu faktor yang perlu diwaspadai atas potensi terjadinya gempa bumi skala besar adalah keaktifan dari gempa bumi di patahan tersebut.

"Misalnya intensitas gempa di kawasan itu naik signifikan atau turun sangat drastis. Ini perlu diwaspadai," jelas Rasmid, Senin (13/9/2021).

Kendati nantinya ditemukan adanya indikator penurunan atau kenaikan gempa bumi, namun tetap harus diteliti lebih lanjut. Apakah keaktifan itu berhubungan dengan potensi terjadinya gempa besar.

Ketika ditanya apakah intensitas gempa bumi yang terjadi di laut Jawa Barat normal, Rasmid menyebutkan, hasil pantauan sejak Januari hingga Agustus 2021, intensitas gempa yang terjadi di Jabar nasih dalam kategori normal. Rata rata gempa terjadi antara 40 hingga 60 kali baik di laut atau darat.

Baca juga: Polres Gowa akan Autopsi Jenazah Korban Pertama Dugaan Ritual Pesugihan

"Secara jumlah masih normal, tidak ada kenaikan signifikan atau penurunan secara drastis. Masih di angka rata rata bulanan," jelas dia.

Pada Agustus 2021, BMKG Stasiun Bandung mencatat 48 kali kejadian gempa bumi. Dari jumlah itu, sekitar 74 persen terjadi di laut akibat aktivitas sesar di dasar laut. Kendati begitu, puluhan gempa yang terjadi dengan kekuatan di bawah 4 skala richter.

"Dari peta distribusi epicenter gempa bumi periode bulan Agustus 2021, terlihat 36 kejadian gempabumi terjadi dilaut dan tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia," kata dia.

Sedangkan 12 gempabumi terjadi didarat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal. Sementara gempa bumi terjadi di darat yang disebabkan oleh aktivitas sesar ada sebanyak delapan kejadian. Satu diantara dirasakan akibat aktivitas sesar Cimandiri. Ini menandakan bahwa sesar yang ada di wilayah Jawa Barat adalah sesar aktif yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content