Aksi Heroik Mensos Risma Selamatkan Warga Pacitan dari Bencana Tsunami

Sabtu, 11 September 2021 - 20:09 WIB
Kegiatan simulasi evakuasi menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pacitan tersebut merupakan bagian dari langkah mitigasi bencana. Upaya mitigasi dilakukan dengan memperhatikan hasil studi BMKG.

Menurut Risma, simulasi evakuasi masyarakat menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami pada hari ini merupakan bentuk langkah nyata dan serius menghadapi bencana.

Meski alat yang mampu memprediksi secara tepat kapan bencana terjadi belum ditemukan, Risma menekankan perlu upaya serius, terencana dan terorganisasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana.

"Saya juga sudah perintahkan jajaran untuk secara periodik dan terencana melakukan sosialisasi mitigasi bencana di kawasan yang rawan termasuk Pacitan," katanya.

Langkah Kemensos selanjutnya adalah membentuk Kawasan Siaga Bencana (KSB) di beberapa daerah di Selatan Jawa. Di Pacitan telah dibentuk lima KSB.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, KSB melakukan simulasi secara berkala dengan melibatkan kelompok rentan yakni perempuan, lanjut usia, penyandang disabilitas dan anak-anak.

"Pembentukan KSB di Kabupaten Pacitan dimaksudkan untuk melatih masyarakat melakukan evakuasi mandiri sebelum datang pertolongan ketika terjadi bencana" pungkas Risma.

Sementara Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan berdasarkan penelitian dan pemodelan BMKG, wilayah selatan Jawa Timur menyimpan potensi bencana gempa bumi yang cukup besar.

Daerah yang diprediksi terdampak adalah Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Malang Selatan, Lumajang, dan Banyuwangi.

Dalam kegiatan simulasi ini, disimulasikan pada hari Sabtu, 11 September 2021 jam 10.00 WIB terjadi gempa bumi bermagnitudo 8,7, epicenter 300 km Tenggara Pacitan dan kedalaman 19 km.

Gempa bumi menimbulkan tsunami yang berdampak pada seluruh pesisir Jawa Timur, termasuk wilayah Pacitan. Ketinggian gelombang tsunami mencapai 25-28 meter dari muka air laut di tepi pantai. Waktu kedatangan gelombang tsunami 26 menit setelah goncangan gempa bumi.

Diperlukan waktu maksimal 5 menit untuk penyebarluasan peringatan dini, sehingga golden time (waktu tersisa untuk evakuasi) 22 menit.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More