PPKM Sebabkan Gunungkidul Kehilangan Retribusi Wisata Rp 1,6 Miliar

Selasa, 31 Agustus 2021 - 05:11 WIB
Pendapatan retribusi dari sektor wisata di Gunungkidul terkena imbas PPKM. Dok/SINDOnews
GUNUNGKIDUL - Penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menimbulkan dampak yang luar biasa dari berbagai sektor. Tidak hanya pelaku wisata yang menjerit dan nyaris mengibarkan bendera putih, namun pendapatan retribusi dari sektor wisata juga terkena imbasnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono menjelaskan, sebelum penerapan PPKM setiao minggu rata rata 40 ribu wisatawan masuk ke Gunungkidul.

Kunjungan tersebut paling tidak menghasilkan minimal Rp 200 juta jika retribusi Rp 5 ribu. Padahal tiket masuk untuk objek wisata pantai utama Rp 10.000. "Jika tiket Rp 5000, maka dalam 8 minggu ini kita kehilangan Rp 1,6 Miliar ," terangnya kepada MNC Portal Indonesia, Senin ( 30/8/2021).



Dijelaskannya dengan oemberlakukan PPKM level IV ini praktis semua wisata ditutup. Banyak pelaku wisata hingga pedagang mengeluhkan kondisi seperti saat ini.

Namun kesejatan menjadi hak yang utama dan COVID-19 harus ditekan."Kami berharap semua pelaku wisata memahaminya. Mudah-mudahan angka terus menurun dan objek wisata bisa dibuka kembali," ujarnya. Baca: Polres Raja Ampat Gelar Vaksinasi Massal, Targetnya Pelajar SMP dan SMA.



Diakuinya banyak wisatawan sudah berusaha masuk ke sejumlah objek wisata. Namun demikian petugas menghalau para wisatawan. "Bahkan ada yang nekat menggunakan jakur tikus. Namun di objek wisata dihalau petugas gabungan. Ini memag harus dipahami bersama," tandas Hary. Baca Juga: Terungkap, 22 Tersangka Sindikat Pemalsu Surat Vaksin Gagal Keluar Bali.

Laporan yang masuk ke Dispar pada Minggu (28/8/2021) kemarin, sedikitnya 10 ribu wisatawan yang dihalau petugas saat mau masuk ke sejumlah objek wisata.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content