Belum Sempat Dipijat, Perwira Polri Mendadak Meninggal saat Menunggu di Lobi
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 21:25 WIB
MAKASSAR - Seorang anggota Polri berpangkat Inspektur Dua berinisial EP (41), yang berdinas di Polres Asmat , Polda Papua meninggal dunia secara mendadak di Kota Makassar, Jumat (27/8/2021) siang.
Informasi kepolisian, EP meninggal dunia di Rumah Sakit Daya usai mengalami kejang-kejang, mata melotot dan mulut berbusa ketika hendak dipijat di salah satu panti pijat kawasan Kecamatan Biringkanaya.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Rujiyanto Dwi Poernomo menyampaikan, peristiwa itu dilaporkan ke pihaknya sekitar Pukul 12.30 Wita. EP disebutkan tengah menunggu di lobi panti pijat. “Pengunjung tersebut betul anggota Polri, yang bersangkutan dari hasil koordinasi kami adalah kepala SPKT Polres Asmat, Polda Papua,” kata Rujiyanto, Jumat (27/8/2021) malam.
Dia menceritakan, EP mulanya menunggu di lobi panti pijat, namun tiba-tiba dalam posisi masih duduk, mengalami kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa. Beberapa karyawan di sana mengevakuasi ke RS Daya.
“Namun saat sampai di rumah sakit, nyawa pria tersebut tidak tertolong. Belum sempat dipijat masih menunggu di lobi," papar Perwira menengah Polri satu melati tersebut.
Rujiyanto menyatakan dalam peristiwa tersebut pihaknya tengah memeriksa karyawan panti pijat berinisial S (34). Lelaki itu katanya mengaku sempat mendengar keluhan dari EP.
Informasi kepolisian, EP meninggal dunia di Rumah Sakit Daya usai mengalami kejang-kejang, mata melotot dan mulut berbusa ketika hendak dipijat di salah satu panti pijat kawasan Kecamatan Biringkanaya.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Rujiyanto Dwi Poernomo menyampaikan, peristiwa itu dilaporkan ke pihaknya sekitar Pukul 12.30 Wita. EP disebutkan tengah menunggu di lobi panti pijat. “Pengunjung tersebut betul anggota Polri, yang bersangkutan dari hasil koordinasi kami adalah kepala SPKT Polres Asmat, Polda Papua,” kata Rujiyanto, Jumat (27/8/2021) malam.
Dia menceritakan, EP mulanya menunggu di lobi panti pijat, namun tiba-tiba dalam posisi masih duduk, mengalami kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa. Beberapa karyawan di sana mengevakuasi ke RS Daya.
“Namun saat sampai di rumah sakit, nyawa pria tersebut tidak tertolong. Belum sempat dipijat masih menunggu di lobi," papar Perwira menengah Polri satu melati tersebut.
Baca Juga
Rujiyanto menyatakan dalam peristiwa tersebut pihaknya tengah memeriksa karyawan panti pijat berinisial S (34). Lelaki itu katanya mengaku sempat mendengar keluhan dari EP.
tulis komentar anda