Tertahan Selama 24 Jam, Jenazah Pasien COVID-19 di RSUD Daya Makassar Membusuk
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kasus kematian akibat COVID-19 terus mengalami peningkatan, hal itulah yang membuat sejumlah jenazah pasien COVID-19 yang berada di rumah sakit terlambat untuk dimakamkan .
Seperti yang terjadi di RSUD Daya Makassar , Sulawesi Selatan ( Sulsel ), karena tertahan selama 24 jam, jenazah pasien COVID-19 yang ada di pemulasaran ruang jenazahmengeluarkan bau busuk.
Diduga keterlabatan ini disebabkan karena tim SatgasCOVID-19 kewalahan saat mengurus banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal dunia.
Keterlambatan proses pemakaman terhadap jenazah pasien COVID-19 ini diduga karena tim satgas COVID-19 Provinsi Sulsel kewalahan saat mengurus banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal dunia di tujuh rumah sakit berbeda di Makassar.
Diketahui jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan, korban meninggal dunia setelah menjalani isolasi mandiri di rumahnya usai dinyatakan positif COVID-19 dengan status orang tanpa gejala atau (OTG).
Humas RSUD Daya Kota Makassar, Wisnu Maulana menyebutkan, pada hari Minggu (25/7/2021), saat itu salah satu pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya meninggal dunia di RSUD Daya Makassar, kemudian petugas kesehatan melakukan proses pemulasaran terhadap jenazahtersebut.
Wisnu mengatakan, setelah melewati proses pemulasaraan, seharusnya jenazah segera dijemput untuk dimakamkan, yang menjemput adalah tim satgas COVID-19 provinsi.
“Namun sayang jenazah baru dijemput pada Senin (26/7/2021) malam sehingga jenazah tersebut tertahan di ruang jenazah selama 24 jam hingga mengeluarkan bau tidak sedap.
Diketahui, RSUD Daya Makassar merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19,namun jumlah total pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan medis sebanyak 17 pasien positif COVID-19, sementara 9 pasien suspek dan yang meninggal dunia sejak tahun 2020 hingga saat ini sebanyak 59 orang.
Seperti yang terjadi di RSUD Daya Makassar , Sulawesi Selatan ( Sulsel ), karena tertahan selama 24 jam, jenazah pasien COVID-19 yang ada di pemulasaran ruang jenazahmengeluarkan bau busuk.
Diduga keterlabatan ini disebabkan karena tim SatgasCOVID-19 kewalahan saat mengurus banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal dunia.
Keterlambatan proses pemakaman terhadap jenazah pasien COVID-19 ini diduga karena tim satgas COVID-19 Provinsi Sulsel kewalahan saat mengurus banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal dunia di tujuh rumah sakit berbeda di Makassar.
Diketahui jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan, korban meninggal dunia setelah menjalani isolasi mandiri di rumahnya usai dinyatakan positif COVID-19 dengan status orang tanpa gejala atau (OTG).
Humas RSUD Daya Kota Makassar, Wisnu Maulana menyebutkan, pada hari Minggu (25/7/2021), saat itu salah satu pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya meninggal dunia di RSUD Daya Makassar, kemudian petugas kesehatan melakukan proses pemulasaran terhadap jenazahtersebut.
Wisnu mengatakan, setelah melewati proses pemulasaraan, seharusnya jenazah segera dijemput untuk dimakamkan, yang menjemput adalah tim satgas COVID-19 provinsi.
“Namun sayang jenazah baru dijemput pada Senin (26/7/2021) malam sehingga jenazah tersebut tertahan di ruang jenazah selama 24 jam hingga mengeluarkan bau tidak sedap.
Diketahui, RSUD Daya Makassar merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19,namun jumlah total pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan medis sebanyak 17 pasien positif COVID-19, sementara 9 pasien suspek dan yang meninggal dunia sejak tahun 2020 hingga saat ini sebanyak 59 orang.
(nic)