Ridwan Kamil Ajak Ikatan Alumni Sekolah-Perguruan Tinggi Gelar Vaksinasi Massal
Sabtu, 07 Agustus 2021 - 21:03 WIB
"Jabar vaksinasi per harinya sudah melompat. Tiga bulan lalu per hari hanya 50.000 sekarang 150.000. Karena penduduk kita 50 juta jiwa dan yang harus disuntiknya 37 juta jiwa, maka tantangan Jabar harus menyuntik 500.000 orang per hari," jelasnya.
Adapun dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mengejar target vaksinasi harian tersebut mencapai 15 juta dosis per bulan. Kang Emil mengaku, pihaknya semakin intens berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjamin vaksin yang dibutuhkan tersebut.
Selain untuk masyarakat umum, vaksinasi juga menyasar disabilitas. Pemprov Jabar sudah mendapatkan hibah 120.000 dosis vaksin dari pemerintah pusat untuk disabilitas. Dia memastikan, sudah ada 30.000 disabilitas di atas umur 18 tahun yang telah siap divaksin. Selain itu, cakupan vaksinasi akan diperluas dengan menyasar disabilitas berusia 12-17 tahun.
"Kalau jatah vaksin masih ada maka barengan saja dengan keluarganya sekalian, sehingga kita bisa mempercepat vaksinasi," katanya.
BOR RS COVID-19 Turun Lagi
Dalam kesempatan itu, Kang Emil pun menyampaikan kabar baik. Menurutnya, tingkat keterisian tempat tidur atau beda occupancy ratio (BOR) rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di Jabar turun lagi ke angka 45% atau sudah jauh di bawah batas aman WHO sebesar 69%.
"Berita baiknya BOR Jabar sudah turun lagi sekarang 45 persen, sudah di bawah batas aman WHO 60 persen," ungkapnya.
Selain itu, ketersediaan oksigen di Jabar pun sudah mulai terkendali yang ditandai dengan melimpahnya cadangan oksigen. Menurut Kang Emil, kabar baik tersebut tak lepas dari keberhasilan penerapan PPKM di Jabar. "PPKM bisa dikatakan berhasil menurunkan tingkat epidemologi," tegas Kang Emil.
Kang Emil menambahkan, selain menggenjot vaksinasi, Pemprov Jabar pun akan terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi, salah satunya melobi pemerintah pusat untuk memberikan kelonggaran PPKM, khususnya bagi para pelaku usaha.
"Senin (9/8/2021), Pak Presiden akan mengumumkan. Kemungkinan ada kelonggaran-kelonggaran dan saya sudah sampaikan mohon restoran, kafe dibuka. Mau 10 persen, 20 persen, 50 persen sudah kami perjuangkan dengan melobi pemerintah pusat, sehingga ekonomi bisa jalan lebih baik lagi," katanya.
Adapun dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mengejar target vaksinasi harian tersebut mencapai 15 juta dosis per bulan. Kang Emil mengaku, pihaknya semakin intens berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjamin vaksin yang dibutuhkan tersebut.
Selain untuk masyarakat umum, vaksinasi juga menyasar disabilitas. Pemprov Jabar sudah mendapatkan hibah 120.000 dosis vaksin dari pemerintah pusat untuk disabilitas. Dia memastikan, sudah ada 30.000 disabilitas di atas umur 18 tahun yang telah siap divaksin. Selain itu, cakupan vaksinasi akan diperluas dengan menyasar disabilitas berusia 12-17 tahun.
"Kalau jatah vaksin masih ada maka barengan saja dengan keluarganya sekalian, sehingga kita bisa mempercepat vaksinasi," katanya.
BOR RS COVID-19 Turun Lagi
Dalam kesempatan itu, Kang Emil pun menyampaikan kabar baik. Menurutnya, tingkat keterisian tempat tidur atau beda occupancy ratio (BOR) rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di Jabar turun lagi ke angka 45% atau sudah jauh di bawah batas aman WHO sebesar 69%.
"Berita baiknya BOR Jabar sudah turun lagi sekarang 45 persen, sudah di bawah batas aman WHO 60 persen," ungkapnya.
Selain itu, ketersediaan oksigen di Jabar pun sudah mulai terkendali yang ditandai dengan melimpahnya cadangan oksigen. Menurut Kang Emil, kabar baik tersebut tak lepas dari keberhasilan penerapan PPKM di Jabar. "PPKM bisa dikatakan berhasil menurunkan tingkat epidemologi," tegas Kang Emil.
Kang Emil menambahkan, selain menggenjot vaksinasi, Pemprov Jabar pun akan terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi, salah satunya melobi pemerintah pusat untuk memberikan kelonggaran PPKM, khususnya bagi para pelaku usaha.
"Senin (9/8/2021), Pak Presiden akan mengumumkan. Kemungkinan ada kelonggaran-kelonggaran dan saya sudah sampaikan mohon restoran, kafe dibuka. Mau 10 persen, 20 persen, 50 persen sudah kami perjuangkan dengan melobi pemerintah pusat, sehingga ekonomi bisa jalan lebih baik lagi," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda