Kehidupan Sosial Masyarakat Harus Dipulihkan Pasca Pandemi COVID-19
Kamis, 28 Mei 2020 - 23:59 WIB
PEKALONGAN - Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, para ulama, umaro, TNI-Polri dan tokoh masyarakat menggelar acara silaturahmi di Ponpes Mambaul Huda, Desa Pajomblangan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan , Kamis (28/5/2020). Acara silaturahmi menghadirkan ulama kharismatik Maulana Habib Luthfi bin Yahya sekaligus memberi maidhoh khasanah.
Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi mengatakan, Pemkab Pekalongan bekerjasama dengan TNI-Polri dalam upaya mengatasi musibah COVID-19 secara kuantitas bisa dikatakan berhasil karena tidak terjadi konflik.
“Kesempatan ini kita silaturahmi mengikuti saran para habib agar dimulai bagaimana kehidupan sosial pelan-pelan dipulihkan, sambil mengikuti perkembangan dari pemerintah. Jangan sampai adanya wabah COVID-19 ini masyarakat down, panik, tidak melakukan aktivitas apa-apa. Ini bisa rugi,” kata Bupati Asip.
Ia mengungkapkan, Habib Luthfi sebagai tokoh dunia, punya inisiasi yang luar biasa menjalin hubungan umaro dan ulama dimulai dari kabupaten-kabupaten. “Mudah-mudahan menjadi energi positif untuk recovery sosial ini”, ungkapnya.
Asip menyampaikan, di Kabupaten Pekalongan sudah dilakukan rapid test massal di 6 pasar, hasilnya 5 yang reaktif. ‘ Mudah-mudahan ini menjadi bekal kita untuk terus ikhtiar”, imbuhnya.(Baca juga : Pekalongan Bersiap Laksanakan Program New Normal )
Sementara itu, Maulana Habib Luthfi dalam sambutannya menerangkan pentingnya perkembangan ekonomi. “Bagaimana ekonomi berkembang kembali dengan baik. Karena dengan perkembangan ekonomi yang baik akan mengurangi perbuatan yang negatif. Siraman-siraman rohaniyah diperlukan oleh publik,” tutur Habib Luthfi.
“ Dengan barokah tali silaturahmi saya yakin akan menepis semua hal yang tidak kita inginkan. Pada siang ini kita memberikan percontohan silaturahmi antara umaro, ulama, TNI Polri, dan tokoh masyarakat sehingga bisa berkesinambungan menjadi suri tauladan untuk kita semua menghilangkan rasa kekhawatiran dan ketakutan. Itu yang penting sekali. Sebab bila masyarakat timbul ketakutan berlebihan, coronanya sudah pergi , ketakutan masih ada, ini lebih berbahaya ke depannya. Bisa memicu perpecahan umat”, tegasnya.
Untuk itu, sudah menjadi kewajiban bersama bagaimana sebelum terjadi dan itu tidak kita harapkan. “ Ayo bareng-bareng kita tangkal supaya terhindar dari segala penyakit, bukan corona saja, melainkan semua penyakit,” pintanya.
Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi mengatakan, Pemkab Pekalongan bekerjasama dengan TNI-Polri dalam upaya mengatasi musibah COVID-19 secara kuantitas bisa dikatakan berhasil karena tidak terjadi konflik.
“Kesempatan ini kita silaturahmi mengikuti saran para habib agar dimulai bagaimana kehidupan sosial pelan-pelan dipulihkan, sambil mengikuti perkembangan dari pemerintah. Jangan sampai adanya wabah COVID-19 ini masyarakat down, panik, tidak melakukan aktivitas apa-apa. Ini bisa rugi,” kata Bupati Asip.
Ia mengungkapkan, Habib Luthfi sebagai tokoh dunia, punya inisiasi yang luar biasa menjalin hubungan umaro dan ulama dimulai dari kabupaten-kabupaten. “Mudah-mudahan menjadi energi positif untuk recovery sosial ini”, ungkapnya.
Asip menyampaikan, di Kabupaten Pekalongan sudah dilakukan rapid test massal di 6 pasar, hasilnya 5 yang reaktif. ‘ Mudah-mudahan ini menjadi bekal kita untuk terus ikhtiar”, imbuhnya.(Baca juga : Pekalongan Bersiap Laksanakan Program New Normal )
Sementara itu, Maulana Habib Luthfi dalam sambutannya menerangkan pentingnya perkembangan ekonomi. “Bagaimana ekonomi berkembang kembali dengan baik. Karena dengan perkembangan ekonomi yang baik akan mengurangi perbuatan yang negatif. Siraman-siraman rohaniyah diperlukan oleh publik,” tutur Habib Luthfi.
“ Dengan barokah tali silaturahmi saya yakin akan menepis semua hal yang tidak kita inginkan. Pada siang ini kita memberikan percontohan silaturahmi antara umaro, ulama, TNI Polri, dan tokoh masyarakat sehingga bisa berkesinambungan menjadi suri tauladan untuk kita semua menghilangkan rasa kekhawatiran dan ketakutan. Itu yang penting sekali. Sebab bila masyarakat timbul ketakutan berlebihan, coronanya sudah pergi , ketakutan masih ada, ini lebih berbahaya ke depannya. Bisa memicu perpecahan umat”, tegasnya.
Untuk itu, sudah menjadi kewajiban bersama bagaimana sebelum terjadi dan itu tidak kita harapkan. “ Ayo bareng-bareng kita tangkal supaya terhindar dari segala penyakit, bukan corona saja, melainkan semua penyakit,” pintanya.
(nun)
tulis komentar anda