Epidemiolog Beberkan Tempat Isolasi Ideal bagi Pasien Covid-19
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 08:35 WIB
Dia menilai, isolasi yang baik utamanya pada aspek yang baru seperti kapal, memerlukan asesmen dari para ahli penyakit. Apalagi Isolasi Apung di kapal menggunakan sistem penggabungan pasien.
"Saya kira ini perlu asesmen dari ahli penyakit lain, bagaimana kalau mereka yang sakit bisa bergabung-gabung, orang ini takutkan jangan sampai mungkin bergabung ada varian baru dan lama, sudah mau sembuh terinfeksi kembali. Ini perlu ada yang jelaskan ahli penyakit untuk yang infeksi seperti itu," ucapnya.
Selanjutnya, privasi juga dinilai cukup penting, yaitu untuk memberikan kenyamanan kepada pasien. Pemerintah perlu lebih banyak melakukan penyesuaian dengan hal-hal ini, karena kapal sejak awal tidak didesain untuk tempat isolasi.
"Pasti banyak keluhan desainnya tidak sama hotel kala dulu hotel satu dua orang dan ada lengkap dalam, kalau kapal tidak didesain untuk isolasi sehingga akan banyak menyesuaikan," katanya.
Menurutnya meskipun harga yang ditawarkan lebih murah, namun jika peminat minim karena tidak bisa memenuhi kebutuhan pasien, target yang diharapkan tidak akan tercapai.
"Jadi ada beberapa pertimbangan misal murah tapi tidak ada yang mau, misal murah tapi orang tidak nyaman tidak mau ke sana. Kemudian murah tapi justru timbulkan masalah baru. Murah itu salah satu pertimbangan, tapi pertimbangan lain juga harus diperhatikan," pungkasnya.
Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulselbar, Abdul Azis juga angkat bicara terkait tempat isolasi yang ideal.
Aspek kenyamanan, kata dia, juga menjadi faktor penting dalam sistem isolasi karena berpengaruh langsung dengan tingkat stres seseorang.
"Tempat isolasi itu sebaiknya tidak memicu stres, makanya di lingkungan yang betul-betul bagus, ruang terbuka mungkin pemandangan yang bagus supaya tidak stres. Karena ini sangat ngaruh dengan imunitas kita," katanya.
"Saya kira ini perlu asesmen dari ahli penyakit lain, bagaimana kalau mereka yang sakit bisa bergabung-gabung, orang ini takutkan jangan sampai mungkin bergabung ada varian baru dan lama, sudah mau sembuh terinfeksi kembali. Ini perlu ada yang jelaskan ahli penyakit untuk yang infeksi seperti itu," ucapnya.
Selanjutnya, privasi juga dinilai cukup penting, yaitu untuk memberikan kenyamanan kepada pasien. Pemerintah perlu lebih banyak melakukan penyesuaian dengan hal-hal ini, karena kapal sejak awal tidak didesain untuk tempat isolasi.
"Pasti banyak keluhan desainnya tidak sama hotel kala dulu hotel satu dua orang dan ada lengkap dalam, kalau kapal tidak didesain untuk isolasi sehingga akan banyak menyesuaikan," katanya.
Menurutnya meskipun harga yang ditawarkan lebih murah, namun jika peminat minim karena tidak bisa memenuhi kebutuhan pasien, target yang diharapkan tidak akan tercapai.
"Jadi ada beberapa pertimbangan misal murah tapi tidak ada yang mau, misal murah tapi orang tidak nyaman tidak mau ke sana. Kemudian murah tapi justru timbulkan masalah baru. Murah itu salah satu pertimbangan, tapi pertimbangan lain juga harus diperhatikan," pungkasnya.
Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulselbar, Abdul Azis juga angkat bicara terkait tempat isolasi yang ideal.
Aspek kenyamanan, kata dia, juga menjadi faktor penting dalam sistem isolasi karena berpengaruh langsung dengan tingkat stres seseorang.
"Tempat isolasi itu sebaiknya tidak memicu stres, makanya di lingkungan yang betul-betul bagus, ruang terbuka mungkin pemandangan yang bagus supaya tidak stres. Karena ini sangat ngaruh dengan imunitas kita," katanya.
tulis komentar anda