Pemprov Maluku Utara Fokus Peningkatan Keanekaragaman Konsumsi Pangan

Senin, 13 April 2020 - 14:29 WIB
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Provinsi Maluku Utara Sri Hatari. Foto/Ist
TERNATE - Fokus mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal guna saat ini sedang dilakukan di berbagai daerah.

Badan Ketahanan Pangan (BKP) melalui Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 telah melaksanakan kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Pada 2020 kegiatan KRPL berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari atau disingkat P2L untuk mendukung program tadi. Salah satu provinsi yang saat ini fokus mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat itu adalah Maluku Utara.

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Provinsi Maluku Utara Sri Hatari mengatakan, salah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi pangan yakni dengan pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif.



"Lahan itu sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga yang berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga," kata dia dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Senin (14/4/2020).

Dia mengatakan, program tersebut akan dikembangkan lebih luas lagi untuk memenuhi ketersediaan pangan lokal. Apalagi, kata dia, menjelang masuknya beberapa momen hari-hari besar keagamaan seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha sampai pada Hari Natal."Jadi kami tidak bertumpuh pada hasil pertanian yang bersumber dari impor," seutnya.

Sri Hatari melanjutkan, secara tidak langsung program P2L ini juga adalah wahana sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam menjalankan visi misi Presiden Jokowi dan Gubernur Maluku Utara.

Membangun kemandirian petani yang produktif sehingga perekonomian desa tetap tumbuh dan berkembang

"Daya beli masyarakat desa juga tumbuh, pengetasan kemiskinan desa juga makin menurun ujar Sri kepada awak media. Saat ini saya yang pimpin langsung tim turun ke lapangan dengan jumlah anggota sebanyak 12 orang tersebar di 10 kabupaten kota melakukan sosialisasi sekaligus melakukan pemantauan pangan dan yang yang sudah kami jalani sekarang adalah delapan kabupaten kota di Maluku Utara," bebernya.

Tidak menutup kemungkinan, ujarnya, dalam jangka panjang hasil pemantauan dan monitoring tersebut akan dijadikan sebagai role model yang dinamakan dengan “Food Map Zona”.

"Hal ini kita harus sesuaikan dengan perkembangan zaman yang saat ini kita kenal dengan 4.0 tetapi tetap berdasarkan data lapangan yang akurat," tandasnya.
(sai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content