Nenek Renta Tewas Tenggelam di Sungai Jokodayoh Mojokerto
Kamis, 28 Mei 2020 - 17:30 WIB
MOJOKERTO - Rutip, nenek berusia 74 tahun ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Jasadnya diketahui mengapung di sungai Jokodayoh, masuk wilayah Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Kamis (28/5/2020).
(Baca juga: PSBB Malang Raya Cukup Sekali, Lanjut ke Masa Transisi )
Kapolsek Mojoanyar, AKP Adam Muhari mengungkapkan, sebelum ditemukan tak bernyawa, janda tua ini dikabarkan menghilang sejak Rabu (27/5/2020) kemarin. Sejak sore, pihak keluarga sudah berupaya mencari korban yang mendadak pergi dari rumah.
"Korban menghilang sejak kemrin pagi, sebab anaknya bernama Sumiatin, 64, sempet mencari keberadaan korban," kata AKP Adam Muhari saat ditemui di lokasi penemuan jenazah Rutip, Kamis (28/5/2020).
Menurut Kapolsek, mayat Rutip ditemukan kali pertama oleh warga setempat bernama Yuliani. Ketika itu, wanita berusia 37 tahun itu tengah membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang berada di tepi sungai.
Ketika itu, Yuli melihat ada penampakan kaki terapung dialirkan sungai Jokodayoh. Mengetahui adanya kaki yang mengapung di sungai, sontak Yuli langsung melaporkan ke Joko yang notabene merupakan suaminya.
"Kemudian dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke Polsek. Dari laporan itu, kemudian kita lakukan pengecekan ke lapangan, dan memang benar ada mayat yang mengapung di sungai," imbuh Kapolsek.
Setibanya di lokasi, petugas kepolisian dibantu para relawan kemudian mengevakuasi mayat tersebut. Dari hasil indetifikasi awal, diketahui jasad nenek tua itu merupakan Rutip. Hal itu diperkuat dengan informasi dari pihak keluarga korban.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga dan pemeriksaan awal, Rutip diperkirakan meninggal lantaran tenggal. Diduga nenek tua itu terpeleset saat berjalan ke arah sungai. Selain itu, lantaran sudah berusia senja, Rutip juga sering hilang ingatan.
"Jarak antara rumah korban dan sungai diperkirakan 25 meter sampai 35 meter. Kemungkinan korban ini terpeleset kemudian tengelam. Selain itu korban ini juga sudah pikun alias hilang ingatan," tegasnya.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad Rutip langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan dikebumikan, lantaran pihak keluarga menolak dilakukan visum. Dalam proses evakuasi itu, petugas juga mengenakan alat pelindung diri sesuai protokol kesehatan.
(Baca juga: PSBB Malang Raya Cukup Sekali, Lanjut ke Masa Transisi )
Kapolsek Mojoanyar, AKP Adam Muhari mengungkapkan, sebelum ditemukan tak bernyawa, janda tua ini dikabarkan menghilang sejak Rabu (27/5/2020) kemarin. Sejak sore, pihak keluarga sudah berupaya mencari korban yang mendadak pergi dari rumah.
"Korban menghilang sejak kemrin pagi, sebab anaknya bernama Sumiatin, 64, sempet mencari keberadaan korban," kata AKP Adam Muhari saat ditemui di lokasi penemuan jenazah Rutip, Kamis (28/5/2020).
Menurut Kapolsek, mayat Rutip ditemukan kali pertama oleh warga setempat bernama Yuliani. Ketika itu, wanita berusia 37 tahun itu tengah membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang berada di tepi sungai.
Ketika itu, Yuli melihat ada penampakan kaki terapung dialirkan sungai Jokodayoh. Mengetahui adanya kaki yang mengapung di sungai, sontak Yuli langsung melaporkan ke Joko yang notabene merupakan suaminya.
"Kemudian dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke Polsek. Dari laporan itu, kemudian kita lakukan pengecekan ke lapangan, dan memang benar ada mayat yang mengapung di sungai," imbuh Kapolsek.
Setibanya di lokasi, petugas kepolisian dibantu para relawan kemudian mengevakuasi mayat tersebut. Dari hasil indetifikasi awal, diketahui jasad nenek tua itu merupakan Rutip. Hal itu diperkuat dengan informasi dari pihak keluarga korban.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga dan pemeriksaan awal, Rutip diperkirakan meninggal lantaran tenggal. Diduga nenek tua itu terpeleset saat berjalan ke arah sungai. Selain itu, lantaran sudah berusia senja, Rutip juga sering hilang ingatan.
"Jarak antara rumah korban dan sungai diperkirakan 25 meter sampai 35 meter. Kemungkinan korban ini terpeleset kemudian tengelam. Selain itu korban ini juga sudah pikun alias hilang ingatan," tegasnya.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad Rutip langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan dikebumikan, lantaran pihak keluarga menolak dilakukan visum. Dalam proses evakuasi itu, petugas juga mengenakan alat pelindung diri sesuai protokol kesehatan.
(eyt)
tulis komentar anda