BNPT Bantu Mahasiswa Perantauan dan Masyarakat Terdampak Pandemi
Minggu, 01 Agustus 2021 - 20:56 WIB
Dalam kesempatan tersebut Muliansyah dari Universitas Islam Jakarta selaku mahasiswa perantauan penerima bantuan merasakan sangat berterima kasih kepada BNPT dan YHPB atas adanya bantuan tersebut.
"Karena di dalam kondisi pandemi ini kita sebagai mahasiswa perantau sangat terbantu dengan bantuan sembako ada obat-obatan,” ujarnya.
Dirinya mengatakan kalau pihaknya bersama rekan-rekannya mahasiswa perantau juga akan ikut berupaya menanggulangi terkait dengan paham radikalisme ataupun gerakan gerakan radikalisme.
"Kita akan membangun yang namanya cita rasa kebangsaan di dalam sebuah diskusi-diskusi ataupun hal lain untuk memperkuat pemahaman pemahaman mengenai kebangsaan," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Febriansyah Putra, mahasiswa penerima bantuan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputerisasi (STMIK) Mercusuar dimana dirinya bersama rekannya akan menurunkan ego masing-masing dari ras-nya sendiri. Sehingga nantinya mahasiwa jangan pernah untuk membeda-bedakan satu sama lain.
"Kita ini dalam satu NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Di mana sebelum Indonesia ada, kita sudah menjadi negara dan bangsa yang satu. Kita sebagai mahasiswa kita mencegah dan kita mensosialisasikan serta mengedukasi kawan-kawan kita untuk tidak melakukan hal-hal rasis seperti agama, ataupun suku dan budaya," ujarnya.
"Karena di dalam kondisi pandemi ini kita sebagai mahasiswa perantau sangat terbantu dengan bantuan sembako ada obat-obatan,” ujarnya.
Dirinya mengatakan kalau pihaknya bersama rekan-rekannya mahasiswa perantau juga akan ikut berupaya menanggulangi terkait dengan paham radikalisme ataupun gerakan gerakan radikalisme.
"Kita akan membangun yang namanya cita rasa kebangsaan di dalam sebuah diskusi-diskusi ataupun hal lain untuk memperkuat pemahaman pemahaman mengenai kebangsaan," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Febriansyah Putra, mahasiswa penerima bantuan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputerisasi (STMIK) Mercusuar dimana dirinya bersama rekannya akan menurunkan ego masing-masing dari ras-nya sendiri. Sehingga nantinya mahasiwa jangan pernah untuk membeda-bedakan satu sama lain.
"Kita ini dalam satu NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Di mana sebelum Indonesia ada, kita sudah menjadi negara dan bangsa yang satu. Kita sebagai mahasiswa kita mencegah dan kita mensosialisasikan serta mengedukasi kawan-kawan kita untuk tidak melakukan hal-hal rasis seperti agama, ataupun suku dan budaya," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda