Luncurkan Petani Milenial Tanaman Hias, Ridwan Kamil: Ini Bisnis Kebahagiaan
Rabu, 28 Juli 2021 - 18:43 WIB
Dalam program PMTH, teknis budidaya dan kemudahan pemasaran memanfaatkan teknologi digital. Kang Emil optimistis, dengan semangat dan motivasi tinggi, PMTH dapat meningkatkan kesejahteraan generasi muda.
"Ini adalah masa depan baru, saya yakin kesejahteraan generasi muda kita bisa meningkat," katanya.
Berdasarkan Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang. Namun, petani yang berusia 24-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen dari total petani di Jabar.
Kang Emil menuturkan, program Petani Milenial bertujuan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jabar yang punya inovasi, gagasan, dan kreativitas.
"Hadirnya petani milenial diharapkan bisa menahan laju urbanisasi dengan tagline tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," ucapnya.
Per 14 Februari 2021, tercatat 8.998 peserta dalam rentang usia 19-39 tahun mendaftarkan diri dalam program Petani Milenial. Menurut Kang Emil, kehadiran generasi milenial di sektor pertanian akan menjadikan wajah pertanian di Jabar menjadi lebih segar dan atraktif.
"Saya tunggu lagi bidang lain Petani Milenial yang bisa kita kreasikan," katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar, Dadan Hidayat menyebutkan, ada tiga jenis tanaman hias yang dibudidayakan PMTH, yakni Amydrium Silver, Scindapus Lucens, dan Homalomena Frog. Ketiga tanaman tersebut dipilih karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
"Masing-masing petani milenial yang telah terpilih melalui proses seleksi yang ketat akan membudidayakan sebanyak 300 tanaman dari ketiga jenis tanaman hias tersebut," kata Dadan.
Pembudidayaan tanaman hias yang dilakukan PMTH bertempat di Satuan Pelayanan Balai Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman DTPH Jabar, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
"Ini adalah masa depan baru, saya yakin kesejahteraan generasi muda kita bisa meningkat," katanya.
Berdasarkan Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang. Namun, petani yang berusia 24-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen dari total petani di Jabar.
Kang Emil menuturkan, program Petani Milenial bertujuan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jabar yang punya inovasi, gagasan, dan kreativitas.
"Hadirnya petani milenial diharapkan bisa menahan laju urbanisasi dengan tagline tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," ucapnya.
Per 14 Februari 2021, tercatat 8.998 peserta dalam rentang usia 19-39 tahun mendaftarkan diri dalam program Petani Milenial. Menurut Kang Emil, kehadiran generasi milenial di sektor pertanian akan menjadikan wajah pertanian di Jabar menjadi lebih segar dan atraktif.
"Saya tunggu lagi bidang lain Petani Milenial yang bisa kita kreasikan," katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar, Dadan Hidayat menyebutkan, ada tiga jenis tanaman hias yang dibudidayakan PMTH, yakni Amydrium Silver, Scindapus Lucens, dan Homalomena Frog. Ketiga tanaman tersebut dipilih karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
"Masing-masing petani milenial yang telah terpilih melalui proses seleksi yang ketat akan membudidayakan sebanyak 300 tanaman dari ketiga jenis tanaman hias tersebut," kata Dadan.
Pembudidayaan tanaman hias yang dilakukan PMTH bertempat di Satuan Pelayanan Balai Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman DTPH Jabar, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
tulis komentar anda