Cerita Mahasiswa Internasional UNS Bertahan di Solo selama Pandemi
Rabu, 27 Mei 2020 - 18:35 WIB
SOLO - Sebanyak 70 mahasiswa internasional Universitas Sebelas Maret ( UNS ) memilih untuk tetap tinggal di Solo di tengah pandemi wabah virus corona jenis baru (COVID-19). Mereka tetap mengikuti kuliah secara daring di kos atau asrama mahasiswa.
UNS Solo memiliki 100 mahasiswa internasional dari 24 negara. Ketika Pemkot Solo menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Corona pertengahan Maret 2020 lalu, aktivitas masyarakat dibatasi, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun perguruan tinggi diubah menjadi sistem online atau daring. Sebanyak 70 mahasiswa internasional memilih tetap tinggal di Solo dan sisanya pulang ke negaranya masing-masing.
Salah satu mahasiswa internasional UNS dari Program Darmasiswa RI asal Vietnam, Nguyen Thanh Dat mengaku selain kuliah daring, dirinya melakukan kegiatan lain untuk mengisi waktu luang. Ia memanfaatkan waktunya dengan membaca buku dan jalan-jalan di sekitar asrama untuk mengusir kepenatan. "Sesekali juga berkomunikasi dengan keluarganya di Vietnam," kata Nguyen Thanh Dat, Rabu (27/5/2020).( )
Guna memberikan dukungan kepada mahasiswa internasional di tengah pandemi, UNS melalui UPT Layanan Internasional atau International Office (IO)), memberikan bantuan sejumlah 70 paket bahan makanan dan kesehatan untuk mahasiswa internasional yang berada di Solo. Paket berupa bahan logistik untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti roti, susu, dan mi instan, serta kebutuhan lain yang berguna untuk melindungi dari penyebaran COVID-19 seperti masker dan sabun.
Ini merupakan bentuk perhatian UNS terhadap mahasiswa internasional. Melalui paket bantuan ini, mahasiswa internasional dapat terbantu dalam menghadapi situasi saat ini, baik dalam memenuhi kebutuhan mereka maupun untuk menjaga diri agar tetap sehat.
Selain paket bantuan logistik, UNS juga memberikan bantuan kepada seluruh mahasiswa dalam bentuk pulsa. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan juga dilakukan UNS dalam rangka kepedulian terhadap pandemi COVID-19, baik ditujukan bagi mahasiswa, tenaga kesehatan, maupun masyarakat terdampak.
Salah satu mahasiswa internasional UNS asal Myanmar yang sedang menempuh studi S-2 di Fakultas Kedokteran, Yuzana Maung mengaku sangat terbantu dengan adanya paket bantuan tersebut. Respons IO UNS kepada mahasiswa internasional dinilai sangat baik.
"Dan ada beberapa yang bisa di highlight antara lain pemberian paket bantuan, informasi tentang imigrasi, dan perubahan pelaksanaan perkuliahan," ujar Yuzana.
Ia juga merasa terlindungi dengan adanya perhatian UPT Layanan Internasional UNS. "Kami merasa terlindungi ketika ada mahasiswa internasional yang sakit, kami bisa memberitahukan ke IO UNS untuk dirawat di Rumah Sakit UNS," katanya.
UNS Solo memiliki 100 mahasiswa internasional dari 24 negara. Ketika Pemkot Solo menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Corona pertengahan Maret 2020 lalu, aktivitas masyarakat dibatasi, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun perguruan tinggi diubah menjadi sistem online atau daring. Sebanyak 70 mahasiswa internasional memilih tetap tinggal di Solo dan sisanya pulang ke negaranya masing-masing.
Salah satu mahasiswa internasional UNS dari Program Darmasiswa RI asal Vietnam, Nguyen Thanh Dat mengaku selain kuliah daring, dirinya melakukan kegiatan lain untuk mengisi waktu luang. Ia memanfaatkan waktunya dengan membaca buku dan jalan-jalan di sekitar asrama untuk mengusir kepenatan. "Sesekali juga berkomunikasi dengan keluarganya di Vietnam," kata Nguyen Thanh Dat, Rabu (27/5/2020).( )
Guna memberikan dukungan kepada mahasiswa internasional di tengah pandemi, UNS melalui UPT Layanan Internasional atau International Office (IO)), memberikan bantuan sejumlah 70 paket bahan makanan dan kesehatan untuk mahasiswa internasional yang berada di Solo. Paket berupa bahan logistik untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti roti, susu, dan mi instan, serta kebutuhan lain yang berguna untuk melindungi dari penyebaran COVID-19 seperti masker dan sabun.
Ini merupakan bentuk perhatian UNS terhadap mahasiswa internasional. Melalui paket bantuan ini, mahasiswa internasional dapat terbantu dalam menghadapi situasi saat ini, baik dalam memenuhi kebutuhan mereka maupun untuk menjaga diri agar tetap sehat.
Selain paket bantuan logistik, UNS juga memberikan bantuan kepada seluruh mahasiswa dalam bentuk pulsa. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan juga dilakukan UNS dalam rangka kepedulian terhadap pandemi COVID-19, baik ditujukan bagi mahasiswa, tenaga kesehatan, maupun masyarakat terdampak.
Salah satu mahasiswa internasional UNS asal Myanmar yang sedang menempuh studi S-2 di Fakultas Kedokteran, Yuzana Maung mengaku sangat terbantu dengan adanya paket bantuan tersebut. Respons IO UNS kepada mahasiswa internasional dinilai sangat baik.
"Dan ada beberapa yang bisa di highlight antara lain pemberian paket bantuan, informasi tentang imigrasi, dan perubahan pelaksanaan perkuliahan," ujar Yuzana.
Ia juga merasa terlindungi dengan adanya perhatian UPT Layanan Internasional UNS. "Kami merasa terlindungi ketika ada mahasiswa internasional yang sakit, kami bisa memberitahukan ke IO UNS untuk dirawat di Rumah Sakit UNS," katanya.
tulis komentar anda