Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Digitalisasi Koperasi

Selasa, 13 Juli 2021 - 00:35 WIB
ilustrasi
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak semua elemen masyarakat memahami filosofi koperasi secara menyeluruh dan menjadikan penguat kebangkitan koperasi-usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) di saat pandemi COVID-19 saat ini.

Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, koperasi sering diajarkan sebagai sokoguru perekonomian Indonesia. Tapi jarang yang menjadikan koperasi sebagai satu kesatuan proses penguatan ekonomi bangsa. ‘’Bisa jadi, ini terjadi karena pemahaman filosofi koperasi sebagai ruh kekuatan ekonomi masih kurang,’’ katanya.

Digitalisasi pada pelaku UKM, UMKM, maupun IKM, kata dia, sudah menjadi kebutuhan yang harus diwujudkan. Tidak boleh terlambat. Habit masyarakat untuk menggunakan sistem transaksi melalui online mulai terbentuk. Penerapan digitalisasi yang terlambat akan merugikan para pelaku usaha. Mereka bisa kehilangan pasar.



Baca juga: Tidak Ada di Rumah, Warga Blitar Ditemukan Anaknya Tergantung di Pohon Kopi

“Kami berharap Hari koperasi yang diperingati setiap tanggal 12 Juli hendaknya menjadi renungan bersama. Yakni memahami filosofi koperasi sebagai penguatan eknomo bangsa. Tentunya melalui sinergitas pada beragam aspek untuk memajukan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggotanya,” terangnya.

Dia menambahkan, korporasi berbeda dengan koperasi. Korporasi diartikan sebagai perusahaan dengan unsur mempekerjakan pegawai dan mendapat untung sebesar-besarnya. Lalu, koperasi lebih didominasi unsur kerja sama semua anggota untuk kesejahteraan bersama. "Memang benar, dua istilah itu tidak bisa disamakan, tapi bisa disinergikan. Koperasi memiliki segudang potensi," ujarnya.

Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menjelaskan, koperasi membutuhkan korporasi untuk mengoptimalkan produk usahanya. Profit yang dihasilkan dari korporasi menjadi pendukung dari kemajuan koperasi. Selanjutnya, kemajuan koperasi menjadi parameter kesejahteraan anggotanya.

"Semua saling berkaitan, karena itu, korporasi dan koperasi bisa disinergikan. Ini salah satu bentuk pemahaman filosofi koperasi sebenarnya, konsep yang diterapkan menguatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," ungkap dia.

Khofifah mencontohkan negara Korea Selatan. Koperasi maritim dan perikanan di negara itu memiliki peran besar pada bidang pengelolaan perikanan dan kelautan. Lembaga tersebut mempunyai sumber daya yang luar biasa. Karena itu, pengembangan yang dilakukan Kementerian Perikanan dan Kelautan di negara tersebut kemajuannya sangat banyak di support oleh koperasi.

"Korea Selatan berhasil mengoptimalkan sinergi dengan koperasi maritim dan perikanan. Harapannya, di Indonesia kita berharap konsep yang serupa bisa kita laksanakan. Koperasi mengoptimalkan segala sumber daya dengan mengkoneksikan pada lembaga kementerian yang membidangi," kata Khofifah.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content