IGD RSUD Cibabat Kembali Dibuka untuk Melayani Pasien Non COVID-19
Kamis, 08 Juli 2021 - 07:20 WIB
CIMAHI - RSUD Cibabat, Kota Cimahi, kembali membuka pelayanan fasilitas IGD bagi pasien non COVID-19 yang sebelumnya sempat tutup sejak 29 Juni 2021. Sejumlah tenaga kesehatan yang sempat terpapar juga sudah bekerja usai menjalani isolasi dan dinyatakan sembuh.
Direktur RSUD Cibabat Cimahi, Sukwanto Gamalyono mengatakan, fasilitas IGD sudah dibuka sejak Selasa (6/7/2021) untuk pasien non COVID-19. Namun karena masih ada kendala ketersediaan stok oksigen maka belum bisa menerima pasien baru dengan keluhan sesak nafas.
"Pelayanan IGD sudah dibuka untuk pasien non COVID-19, tapi untuk pasien baru yang keluhannya gangguan pernafasan dan sesak nafas belum bisa karena stok oksigen masih terbatas," terangnya, Rabu (7/7/2021).
Sementara itu, guna memastikan kesehatan para nakes yang ada di RSUD Cibabat, pihaknya juga melakukan swab test massal kepada 500 pegawai. Hal tersebut sebagai antisipasi agar tidak kembali muncul kasus COVID-19 di lingkungan rumah sakit yang dapat berpotensi terganggunya pelayanan.
"Swab test massal itu untuk lebih memastikan dan sebagai upaya preventif kami agar jangan sampai ada lagi nakes yang terpapar seperti sebelumnya," kata dia.
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengakui jika banyaknya nakes yang terpapar COVID-19 berdampak pada terganggunya pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik di rumah sakit maupun puskesmas. Untuk itu dirinya berharap disiplin prokes terus ditingkatkan mengingat nakes adalah garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
"Saat nakes banyak terpapar, personel yang bertugas kurang, makanya kemarin ada rekrutmen. Seperti di RSUD Cibabat sudah merekrut 30 nakes baru, tapi itu masih kurang. Begitupun di Puskesmas, yang rata-rata di setiap Puskesmas ada yang kena," tuturnya. Baca: Curi Semen Perusahaan, Seorang Residivis Ditangkap Tim Tarsius Polres Bitung.
Pihaknya juga terus mendorong percepatan vaksinasi di masyarakat selama pelaksanaan PPKM Darurat, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Vaksinasi terus kita lakukan sebagai upaya memberikan antibodi ke masyarakat. Baik di rumah sakit, puskesmas, maupun tempat-tempat publik, bekerja sama dengan stakeholder lain," pungkasnya. Baca Juga: Kisah Kakek Usman yang Merakit Sendiri Helikopter dengan Modal Awal Rp35 Juta.
Direktur RSUD Cibabat Cimahi, Sukwanto Gamalyono mengatakan, fasilitas IGD sudah dibuka sejak Selasa (6/7/2021) untuk pasien non COVID-19. Namun karena masih ada kendala ketersediaan stok oksigen maka belum bisa menerima pasien baru dengan keluhan sesak nafas.
"Pelayanan IGD sudah dibuka untuk pasien non COVID-19, tapi untuk pasien baru yang keluhannya gangguan pernafasan dan sesak nafas belum bisa karena stok oksigen masih terbatas," terangnya, Rabu (7/7/2021).
Sementara itu, guna memastikan kesehatan para nakes yang ada di RSUD Cibabat, pihaknya juga melakukan swab test massal kepada 500 pegawai. Hal tersebut sebagai antisipasi agar tidak kembali muncul kasus COVID-19 di lingkungan rumah sakit yang dapat berpotensi terganggunya pelayanan.
"Swab test massal itu untuk lebih memastikan dan sebagai upaya preventif kami agar jangan sampai ada lagi nakes yang terpapar seperti sebelumnya," kata dia.
Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengakui jika banyaknya nakes yang terpapar COVID-19 berdampak pada terganggunya pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik di rumah sakit maupun puskesmas. Untuk itu dirinya berharap disiplin prokes terus ditingkatkan mengingat nakes adalah garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
"Saat nakes banyak terpapar, personel yang bertugas kurang, makanya kemarin ada rekrutmen. Seperti di RSUD Cibabat sudah merekrut 30 nakes baru, tapi itu masih kurang. Begitupun di Puskesmas, yang rata-rata di setiap Puskesmas ada yang kena," tuturnya. Baca: Curi Semen Perusahaan, Seorang Residivis Ditangkap Tim Tarsius Polres Bitung.
Pihaknya juga terus mendorong percepatan vaksinasi di masyarakat selama pelaksanaan PPKM Darurat, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Vaksinasi terus kita lakukan sebagai upaya memberikan antibodi ke masyarakat. Baik di rumah sakit, puskesmas, maupun tempat-tempat publik, bekerja sama dengan stakeholder lain," pungkasnya. Baca Juga: Kisah Kakek Usman yang Merakit Sendiri Helikopter dengan Modal Awal Rp35 Juta.
(nag)
tulis komentar anda