Stok di PMI Surabaya Menipis, JCI Chapter East Java Gelar Donor Plasma Konvalesen

Minggu, 04 Juli 2021 - 06:19 WIB
Junior Chamber International (JCI) Chapter East Java menggelar donor konvalesen di gedung Srijaya Surabaya, Sabtu (3/6/2021). SINDOnews/Lukman
SURABAYA - Junior Chamber International (JCI) Chapter East Java menggelar donor konvalesen di gedung Srijaya Surabaya, Sabtu (3/6/2021). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan ketersediaan stok plasma darah konvalesen yang kosong di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya.

Di hari pertama donor plasma konvalesen ini, hanya mendapatkan dua pendonor dari delapan orang. Kegiatan sosial JCI Chapter East Java ini merupakan realisasi organisasi pengusaha muda tersebut untuk mengumpulkan darah konvalesen yang kosong stoknya di PMI. Sedangkan banyak pasien COVID-19 membutuhkan transfusi darah dari penyintas virus SARS - Cov-2.

"Targetnya kita bisa menjangkau semua yang sudah sembuh dari COVID-19 bisa menyumbangkan plasma konvalesen mereka. Supaya kita itu bisa memenuhi stok dari PMI Surabaya ini yang sedang krisis," kata Direktur Pelaksana donor plasma konvalesen JCI East Java Yohan Tanoko.



Yohan menyatakan, kegiatan donor plasma konvalesen ini dijadwalkan seminggu sekali ini. JCI East Java menargetkan 100 pendonor plasma konvalesen yang lolos screening PMI. Dari darah plasma mereka dapat membantu menyelamatkan sekitar 300 pasien COVID-19.

"Karena, dari setiap satu pendonor darah plasma konvalesen itu untuk dua atau tiga pasien COVID-19, jadi kita targetnya kita bisa menyiapkan donor plasma konvalesen itu untuk 200 -300 orang," terangnya.

Di tempat yang sama, Executive Vice President JCI East Java Inggrid Chandranata memperoleh data bahwa sekarang stok plasma darah di PMI sudah kosong sedangkan permintaan mengalami peningkatan.

Sehingga dirinya bersama anggota organisasi pengusaha muda ini menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk memotivasi penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma darah. "Kami juga memberi uang tunai sebesar Rp250.000 sebagai penghargaan atas semangat kepahlawanan mereka membantu sesama," katanya. Baca: Medan Membara, Bersenjatakan Batu dan Pedang 2 Kubu Remaja Tawuran di Tugu Sei Nonang.

JCI East Java juga terus mensosialisasikan pentingnya donor plasma darah konvalesen, termasuk memberikan edukasi bahwa donor plasma tidak menyebabkan turunnya antibodi. "Jadi mereka (pendonor plasma) kalau datang ke sini mungkin mereka juga takut antibodi turun atau takut hal-hal lain," terang Inggrid.

Ketakutan turunnya antibodi ini tak dirasakan oleh penyintas COVID-19 Gracia Veronica yang mendonorkan darah plasmanya. Dirinya merasa prihatin dengan banyaknya berita kematian akibat COVID-19.

Sehingga ia merasa terpanggil untuk membantu pasien COVID-19 tanpa melihat penghargaan yang diperolehnya."Alasan saya donor plasma sendiri, saya juga nggak mau kalau tiap hari sekarang cuma dengar orang meninggal, kayak sedih gitu," ujarnya. Baca Juga: Tangis Keluarga Menitik Saat Menjemput 5 Nelayan yang Terhempas hingga Malaysia.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content