Hendak Kembali ke Jakarta, 5.300 Kendaraan Diputar Balik
Rabu, 27 Mei 2020 - 07:49 WIB
SEMARANG - Sedikitnya 5.300 kendaraan pemudik diminta putar balik ketika hendak memasuki wilayah Jawa Tengah. Kendaraan-kendaraan itu melintas melalui jalur tol atau jalan bebas hambatan dan jalur reguler.
"Sebelum Lebaran selama 31 hari telah putar balik ribuan kendaraan yang melintas di Jateng menuju Jakarta," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Selasa (26/5/2020).
Dia mengatakan, tindakan tegas itu dilakukan karena pemudik tak bisa menunjukkan dokumen kesehatan. Selain itu, pemudik juga mesti mengantongi surat izin keluar masuk Jakarta (SKIM) yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ( )
"Jika pengendara mampu menunjukkan surat itu maka akan diberi kelonggaran untuk melintas dengan catatan kondisi fisik sehat," katanya.
Iskandar menuturkan, Polda Jateng mendirikan 149 titik pos penyekatan yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Kemudian ada 22 pos penyekatan di perbatasan antarprovinsi baik perbatasan Jateng dengan Jatim, Jabar, maupun DI Yogyakarta.
"Pos-pos tersebut akan memantau arus kendaraan yang melintas terutama kendaraan tujuan Jakarta dan Jabar," katanya.
"Sebelum Lebaran selama 31 hari telah putar balik ribuan kendaraan yang melintas di Jateng menuju Jakarta," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Selasa (26/5/2020).
Dia mengatakan, tindakan tegas itu dilakukan karena pemudik tak bisa menunjukkan dokumen kesehatan. Selain itu, pemudik juga mesti mengantongi surat izin keluar masuk Jakarta (SKIM) yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ( )
"Jika pengendara mampu menunjukkan surat itu maka akan diberi kelonggaran untuk melintas dengan catatan kondisi fisik sehat," katanya.
Iskandar menuturkan, Polda Jateng mendirikan 149 titik pos penyekatan yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Kemudian ada 22 pos penyekatan di perbatasan antarprovinsi baik perbatasan Jateng dengan Jatim, Jabar, maupun DI Yogyakarta.
"Pos-pos tersebut akan memantau arus kendaraan yang melintas terutama kendaraan tujuan Jakarta dan Jabar," katanya.
(abd)
tulis komentar anda