Antisipasi Krisis Pangan, Pemprov Jabar Harus Perhatikan Lumbung Pangan Desa
Selasa, 26 Mei 2020 - 21:56 WIB
BANDUNG - DPRD Jawa Barat meminta Pemprov Jabar memberikan perhatian khusus terhadap sektor pertanian dan perkebunan lokal untuk memperkokoh ketahanan pangan sekaligus mengantisipasi krisis pangan akibat pandemi COVID-19.
Ketua Komisi II DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati mencontohkan, aktivasi lumbung-lumbung pangan desa sebagai gerakan ketahanan pangan juara lahir batin di Jabar harus dimaksimalkan.
"Selain penanganan kasus-kasus COVID-19, Pemprov Jabar juga harus memiliki gagasan ketahanan ekonomi dan pangan karena gejala krisis pangan sudah nampak," tegas Rahmat di Bandung, Selasa (26/5/2020).
Berdasarkan informasi yang dikantonginya, beberapa negara Asia kini telah menutup ekspor pangan ke Indonesia seperti Vietnam yang sudah menutup ekspor beras sebagai komoditas ekspor utamanya.
"Artinya, kita semua harus menyiapkan situasi ini dengan memperkuat para petani.Apalagi potensi di Jabar ini sangat luar biasa bagus dan luas," katanya.
Selain itu, akibat pemberlakuan phsycal distancing, masyarakat Jabar kini banyak yang kehilangan penghasilan, sehingga daya beli masyarakat pun menurun.
Menurutnya, kondisi tersebut bisa diatasi jika Pemprov Jabar serius meningkatkan produk pertanian, perkebunan, dan peternakan lokal.
"Kami di Komisi II sudah mengusulkan, menyarankan agar ada peningkatan stimulus terhadap petani, nelayan, dan peternak serta pembudidaya lokal. Kita dorong mereka dengan bantuan yang memadai," tegasnya lagi.
Terlebih, lanjut Rahmat, Provinsi Jabar memiliki keunggulan dibandingkan provinsi lainnya karena memiliki kekayaan alam, mulai dari tanah pertanian yang subur, perkebunan hingga potensi laut.
Ketua Komisi II DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati mencontohkan, aktivasi lumbung-lumbung pangan desa sebagai gerakan ketahanan pangan juara lahir batin di Jabar harus dimaksimalkan.
"Selain penanganan kasus-kasus COVID-19, Pemprov Jabar juga harus memiliki gagasan ketahanan ekonomi dan pangan karena gejala krisis pangan sudah nampak," tegas Rahmat di Bandung, Selasa (26/5/2020).
Berdasarkan informasi yang dikantonginya, beberapa negara Asia kini telah menutup ekspor pangan ke Indonesia seperti Vietnam yang sudah menutup ekspor beras sebagai komoditas ekspor utamanya.
"Artinya, kita semua harus menyiapkan situasi ini dengan memperkuat para petani.Apalagi potensi di Jabar ini sangat luar biasa bagus dan luas," katanya.
Selain itu, akibat pemberlakuan phsycal distancing, masyarakat Jabar kini banyak yang kehilangan penghasilan, sehingga daya beli masyarakat pun menurun.
Menurutnya, kondisi tersebut bisa diatasi jika Pemprov Jabar serius meningkatkan produk pertanian, perkebunan, dan peternakan lokal.
"Kami di Komisi II sudah mengusulkan, menyarankan agar ada peningkatan stimulus terhadap petani, nelayan, dan peternak serta pembudidaya lokal. Kita dorong mereka dengan bantuan yang memadai," tegasnya lagi.
Terlebih, lanjut Rahmat, Provinsi Jabar memiliki keunggulan dibandingkan provinsi lainnya karena memiliki kekayaan alam, mulai dari tanah pertanian yang subur, perkebunan hingga potensi laut.
tulis komentar anda